Untuk sektor pertanian, aspirai yang disampaikan masalah penyelesaian jalan produksi dan minta tiang PLN.
Saat pertemuan di Desa Wonodadi Asri Kec. Buay Madang Timur, Rusman tokoh masyarakat setempat mengusulkan Pengairan air bersihdi Dusun Kampung 3 Wonodadiasri, Usul Permintaan Tenda Kematian, usul bantuan alat Hadroh untuk perempuan, perbaikan coran lapangan Voly, pemasangan lampu listrik, minta kejelasan desa persiapan karena sudah 12 tahun terkatung-katung, masalah normalisasi normalisasi Sungai Matcha sampainke Lebak Kajang dan kejelasan nasib koperasi desa yang tidak aktif.
Sementara itu, Pemerintahan Desa setempat minta Pengecoran Jalan Pertanian panjang ±400 lebar 2,4 M, Pembuatan Siring Jalan ±1KM, Bedah rumah tidak layak huni sebanyak 10 rumah, dan Pengecoran jalan lingkungan panjang ±180M Lebar 3M Tinggi 1,5 M di Dusun I.
Selain dibeberapa termpat tersebut, pada reses tahap I ini, Meilinda juga berdialog dengan warga Desa Sukaharjo Kec. Buay Madang Timur Kab. OKUT.
Disini tokoh masyarakat setempat, Karijo, minta mobil ambulance desa, Pembangunan Sekolah Disabilitas, Pengaspalan jalan lingkungan, minta dana aspirasi bisa untuk pembangunan TK/PAUD?, dan Pendistribusian pupuk untuk petani.
Sedangkan perangkat pemerintah mengusulkan, Pembangunan jembatan penghubung Desa Sukaharjo dan Desa kedua dengan panjang ±9M Lebar 6 M, Pembangunan Drainase sepanjang ±1000M, pembangunan TPT dan alsintan bagi kelompok tani.
Menanggapi aspirasi dan keluhan warga tersebut, Hj Meilinda mengucapkan terimakasih dan rasa syukur, karena disetiap tempat yang dikunjungi, warga antusias mengutakan persoalannya.
“Semua aspirasi yang masuk, telah kita catat dan akan kita laporkan kepada gubernur dalam rapat paripurna,” ujarnya.
Selanjutnya aspirasi ini akan diserahkan kepada pihak yang berwenang untuk ditindaklanjuti.
"Agar kami lebih mudah untuk mengawal aspirasi yang disampikan. Maka saya meminta agar aspirasi ini dibuat secara tertulis. Yang jelas, saya akan bersuaha semaksimal mungkin untuk bantu rakyat, dengan mengedepankan skala perioritas,” kata Meilinda mengakhiri wawancara.