PALEMBANG - Dalam masa reses tahap I tahun 2024, anggota DPRD Sumsel Daerah Pemilihan (Dapil) I mendatangi kantor Perumda Tirta Musi Palembang pada Selasa (3/12). Kunjungan ini bertujuan menyampaikan aspirasi masyarakat terkait akses air bersih yang masih menjadi masalah di beberapa wilayah.
Rombongan DPRD Sumsel Dapil I yang hadir antara lain Aryuda Perdana Kusuma, S.Sos; Abdullah Taufik, SE., MM; Firmansyah Hakim; Ir. Romiana Hidayati; Muhammad Toha, S.Ag; dan H. Chairul S Matdiah, SH., MH.Kes, dengan Chairul bertindak sebagai koordinator. Kedatangan mereka disambut Direktur Utama Perumda Tirta Musi, Andi Wijaya Adani, beserta jajaran direksi dan staf.
Dalam pertemuan tersebut, Chairul S Matdiah menyampaikan keluhan masyarakat Kelurahan Ogan Baru, Kecamatan Kertapati, yang hingga kini belum menikmati layanan air bersih.
"Mayoritas warga Ogan Baru masih bergantung pada air Sungai Musi untuk kebutuhan sehari-hari. Mereka berharap bisa mendapatkan aliran air bersih dengan tarif subsidi, terutama untuk masyarakat kurang mampu," ungkap Chairul.
BACA JUGA:Warga OKI Minta Bantuan Sri Sutandi untuk Hidupkan Sawah Terbengkalai
BACA JUGA:Hj. Lury Elza Prioritaskan Fasilitas Pendidikan dan Akses Air Bersih di Dapil VI
Menanggapi hal ini, Andi Wijaya menjanjikan tindakan konkret.
"Kami akan menurunkan tim untuk memeriksa lokasi di Ogan Baru RT 46. Pemasangan aliran air bersih akan menjadi prioritas, dengan target terealisasi pada April 2025, menggunakan dana CSR," jelas Andi.
Andi juga menjelaskan perkembangan operasional Perumda Tirta Musi. Dengan 600 karyawan, perusahaan ini telah meraih penghargaan sebagai perusahaan air minum terefisien se-Indonesia pada 2022, dan pada 2023 menyumbang Rp51 miliar untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) Palembang.
Meski sudah melayani beberapa wilayah pinggiran seperti Kenten Laut, Talang Keramat, Merah Mata, dan Tegal Binangun, jangkauan layanan air bersih masih belum maksimal.
"Kami menargetkan seluruh wilayah Palembang dapat menikmati layanan air bersih pada 2027, bahkan dengan rencana menyediakan air siap minum," tambahnya.
Namun, Andi juga mengungkapkan kendala terkait penggunaan jalan nasional untuk pembangunan instalasi.
"Prosesnya rumit dan biayanya mahal. Kami berharap ada kemudahan, karena ini untuk kepentingan masyarakat," ujarnya.
Edy Candra, Asisten Manajer Perencanaan, menambahkan bahwa Pemprov Sumsel berencana menerapkan biaya sewa untuk lahan yang digunakan Perumda Tirta Musi.
"Kami berharap biaya sewa ini dihapuskan, atau setidaknya tidak terlalu besar," kata Edy.