Produk hasil laut juga tidak luput dari fluktuasi harga. Harga ikan kembung naik sebesar 4,42 persen atau Rp1.650 menjadi Rp39.020 per kg.
Ikan tongkol naik 0,45 persen atau Rp110 menjadi Rp31.600 per kg, dan ikan bandeng naik 0,78 persen atau Rp260 menjadi Rp33.770 per kg.
Kepala Badan Pangan Nasional menyampaikan bahwa fluktuasi harga ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk perubahan cuaca yang memengaruhi produksi, distribusi, dan permintaan pasar.
"Kondisi cuaca ekstrem di beberapa wilayah menjadi salah satu tantangan utama dalam menjaga stabilitas harga pangan," ungkapnya.
Selain itu, ia menambahkan bahwa kenaikan harga pada beberapa komoditas seperti cabai dan jagung juga dipicu oleh meningkatnya kebutuhan menjelang musim liburan akhir tahun.
"Kami akan terus memantau kondisi pasar dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan pasokan tetap stabil," imbuhnya.
Dalam menghadapi fluktuasi harga, pemerintah terus melakukan langkah-langkah strategis untuk menjaga stabilitas pangan.
Salah satunya adalah melalui operasi pasar yang dilakukan oleh Bulog untuk menekan harga komoditas utama seperti beras dan gula.
Selain itu, upaya optimalisasi logistik pangan juga terus dilakukan untuk memastikan kelancaran distribusi dari sentra produksi ke pasar konsumen.
"Kami memastikan rantai pasok berjalan lancar agar harga di tingkat pedagang eceran tidak melonjak terlalu tinggi," ujar perwakilan dari Kementerian Perdagangan.
Menjelang akhir tahun, harga beberapa komoditas diperkirakan masih akan mengalami fluktuasi.
Kenaikan permintaan biasanya terjadi pada produk seperti daging ayam, telur, dan cabai.
Namun, pemerintah optimis bahwa dengan upaya pengendalian yang dilakukan, lonjakan harga dapat diminimalkan.
"Harapan kami adalah menjaga daya beli masyarakat, terutama pada masa-masa konsumsi tinggi seperti libur Natal dan Tahun Baru," tutup Kepala Bapanas.
Fluktuasi harga komoditas pangan yang terjadi menunjukkan dinamika pasar yang dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Pemerintah diharapkan terus mengambil langkah proaktif untuk menjaga keseimbangan antara pasokan dan permintaan, sehingga masyarakat dapat tetap mengakses bahan pangan dengan harga yang terjangkau.