Pengamat Politik Sebut 3 Blunder Mawardi Yahya Penyebab Suara Anjlok : Begini Tanggapan Juru Bicara Matahati !

Jumat 29 Nov 2024 - 20:21 WIB
Reporter : Isro Antoni
Editor : Robiansyah

KORANPALPOS.COM - Meskipun belum diumumkan secara resmi oleh KPU Sumatera Selatan.

Namun berdasarkan hitung cepat LSI dan rekap KPU Sumsel dapat dipastikan pasangan Herman Deru - Cik Ujang (HDCU) akan terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur Sumsel 5 tahun mendatang.

Pasangan HDCU unggul jauh meninggalkan pasangan Eddy Santana Putra - Rizky Aprilia (Era Baru) dan pasangan Mawardi Yahya - Anita Noeringhati (Matahati). 

BACA JUGA:Quick Count LSI : HDCU Unggul Telak, ERA Bikin Kejutan di Pilkada Sumsel 2024 !

BACA JUGA:3 Daerah Ini Lumbung Suara HDCU di Pilkada Sumsel 2024 : Matahati Unggul di Kandang, ERA Kuasai Palembang!

Menariknya, pasangan Era Baru berhasil mengungguli pasangan Matahati yang berada diposisi paling buncit.

Mengapa pasangan Matahati yang didukung partai partai besar dan lebih banyak seperti Gerindra, Golkar, PAN, PKB, Hanura, Gelora dan lainnya justru perolehan suaranya lebih sedikit?

Pengamat politik Sumsel, Adriansyah Chaniago menjelaskan setidaknya ada 3 blunder yang dilakukan Mawardi Yahya yang menyebabkan suara pasangan Matahati terpuruk.

BACA JUGA: Survei Konsep Indonesia : Tren Elektabilitas HDCU Melejit, Unggul di Hampir Seluruh Wilayah Sumatera Selatan

BACA JUGA:Survey Cyrus Network : HDCU 64,7 Persen, Matahati 15 Persen, ERA 10,3 Persen !

1. Meninggalkan Herman Deru, yang dikenal sebagai gubernur incumbent yang popularitas dan elektabilitasnya tinggi.

Apalagi tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja HD sangat tinggi.

2. ⁠Meninggalkan Harnojoyo merupakan kesalahan besar.

BACA JUGA:HDCU Targetkan Kemenangan 70 Persen

BACA JUGA:KPU Tetapkan Nomor Urut Pilgub Sumsel 2024 : HDCU Nomor 1, ERA 2, Matahati 3 !

Kategori :