"Petugas kami akan melakukan observasi dan verifikasi untuk memastikan pemberian santunan. Kami berharap santunan ini dapat sedikit meringankan beban keluarga yang ditinggalkan," ujar Rohani.
KPU Kabupaten Muara Enim menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga almarhum.
"Kami atas nama keluarga besar KPU mengucapkan duka cita yang sedalam-dalamnya. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan," tutur Rohani.
BACA JUGA:Dugaan Politik Uang Mencuat di Musi Rawas, Oknum Ketua RT Dilaporkan ke Bawaslu
BACA JUGA:Pemuda Siram Ayah Tiri dengan Air Keras : Korban Meninggal Setelah Tiga Bulan Dirawat !
Jenazah Anugerah Pratama direncanakan dimakamkan setelah salat Zuhur di pemakaman umum Desa Alai Selatan.
Peristiwa ini mendapat perhatian luas dari masyarakat dan rekan-rekan sesama petugas KPPS.
Beberapa kolega Anugerah mengungkapkan rasa kehilangan mereka.
"Anugerah adalah sosok yang sangat bertanggung jawab. Dia tetap semangat menjalankan tugas meski memiliki riwayat kesehatan. Kehilangannya adalah duka besar bagi kami semua," ungkap salah seorang rekan KPPS.
Masyarakat Desa Alai Selatan juga turut berduka atas kepergian Anugerah.
Warga setempat mengingatnya sebagai sosok pemuda yang ramah dan aktif di berbagai kegiatan desa.
Kejadian ini menyoroti tantangan besar yang dihadapi petugas KPPS, terutama dalam menjaga stamina dan kesehatan selama proses pemilu.
Beban kerja yang panjang dan tanggung jawab besar kerap menjadi tekanan fisik dan mental bagi petugas di lapangan.
"Kami selalu mengimbau agar para petugas memperhatikan kesehatan mereka. Namun, kejadian seperti ini kadang tidak bisa dihindari. Kami akan terus meningkatkan perhatian terhadap kesejahteraan petugas," tambah Rohani.
Sebagai bentuk penghormatan terakhir, masyarakat Desa Alai Selatan berencana mengadakan doa bersama di kediaman almarhum.
Banyak warga yang hadir untuk memberikan dukungan moral kepada keluarga yang ditinggalkan.