Tepung terigu non-curah: Turun 2,74 persen atau Rp360 menjadi Rp12.780 per kg.
Kedelai biji kering (impor): Naik 0,95 persen atau Rp100 menjadi Rp10.650 per kg.
Penurunan harga sebagian besar komoditas pangan ini tidak terjadi tanpa alasan.
Beberapa faktor utama yang memengaruhi harga pangan saat ini meliputi:
1. Peningkatan Pasokan
Pasokan beras yang stabil dari Bulog dan hasil panen yang melimpah dari daerah produsen utama, seperti Jawa dan Sumatra, membantu menekan harga beras.
2. Turunnya Permintaan Musiman
Setelah lonjakan permintaan pada awal bulan, beberapa komoditas seperti cabai dan bawang mengalami penurunan permintaan, terutama dari pasar tradisional.
3. Efisiensi Distribusi
Upaya pemerintah untuk memperbaiki jalur distribusi dan menekan biaya logistik juga berdampak pada penurunan harga di tingkat konsumen.
4. Intervensi Harga Pemerintah
Program stabilisasi harga pangan oleh Badan Pangan Nasional dan Bulog, seperti operasi pasar, turut menjaga kestabilan harga, khususnya untuk komoditas beras SPHP.
Penurunan harga daging sapi murni menjadi salah satu sorotan utama.
Dari sebelumnya berada di kisaran Rp134.620 per kg, harga kini turun menjadi Rp128.360 per kg, atau mengalami penurunan sebesar 4,65 persen.
Kondisi ini didukung oleh stabilnya pasokan daging sapi impor dari Australia dan Brasil, serta mulai masuknya daging beku yang diimpor pemerintah untuk memenuhi kebutuhan domestik.
Namun, kenaikan harga daging ayam ras yang mencapai 1,07 persen menandakan adanya peningkatan permintaan pada protein alternatif selain daging sapi.