Ia juga menekankan pentingnya mengedukasi masyarakat bahwa tidak semua orang akan mengalami alergi terhadap ikan.
Dengan pengelolaan makanan yang tepat, risiko alergi dapat diminimalkan sehingga masyarakat dapat memanfaatkan manfaat kesehatan dari konsumsi ikan.
Mendukung Pertumbuhan dan Pencegahan Penyakit
Ikan tidak hanya penting bagi anak-anak, tetapi juga bagi orang dewasa dan lansia.
Nutrisi dalam ikan mendukung kesehatan jantung, mengurangi risiko penyakit kronis seperti hipertensi, dan membantu menjaga fungsi otak seiring bertambahnya usia.
Pada anak-anak, konsumsi ikan secara teratur tidak hanya mendukung perkembangan otak tetapi juga memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Vitamin D dalam ikan, misalnya, membantu penyerapan kalsium yang penting untuk pertumbuhan tulang.
Meskipun ikan memiliki banyak manfaat, konsumsi ikan di Indonesia masih terbilang rendah dibandingkan negara-negara lain.
Untuk meningkatkan konsumsi ikan, Luciana menyarankan adanya program edukasi yang terstruktur, termasuk kampanye di sekolah-sekolah.
“Anak-anak perlu diajarkan sejak dini tentang pentingnya makan ikan. Edukasi dapat dilakukan melalui pelajaran gizi di sekolah, serta promosi berbagai resep kreatif dan sederhana agar anak-anak lebih tertarik mencoba ikan,” ujarnya.
Ia juga menyoroti keunggulan harga ikan lokal yang relatif terjangkau.
Hal ini seharusnya menjadi daya tarik tambahan bagi masyarakat untuk memasukkan ikan ke dalam menu harian mereka.
Luciana mengingatkan bahwa konsumsi ikan harus menjadi bagian dari pola makan seimbang, mengikuti prinsip “Isi Piringku”.
Dalam prinsip ini, setiap piring makan terdiri atas:
1. Makanan pokok (seperti nasi atau umbi-umbian) sebanyak 35%.
2. Lauk pauk yang terdiri atas protein hewani (seperti ikan) sebesar 30-35%.