Gunung Dempo Masih Berselimut Kabut Pasca-Erupsi

Minggu 24 Nov 2024 - 22:30 WIB
Reporter : Maryati
Editor : Robiansyah

KORANPALPOS.COM - Gunung Dempo di Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, masih terlihat berselimut kabut tebal pasca-erupsi yang terjadi pada Sabtu, 23 November 2024. Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Hadi Wijaya, mengonfirmasi bahwa aktivitas gunung berapi tersebut tetap memerlukan kewaspadaan tinggi.

Menurut Hadi Wijaya, aktivitas vulkanik Gunung Dempo hingga kini masih terpantau dengan adanya kabut tebal yang menyelimuti kawah, sehingga permukaan danau kawah tidak terlihat jelas. Selain itu, gempa tremor menerus dengan amplitudo 1–3 mikrometer, dominan satu mikrometer, masih terekam.

“Kami mengimbau masyarakat, pengunjung, dan wisatawan untuk tidak mendekati pusat aktivitas Kawah Marapi dalam radius satu kilometer serta dua kilometer ke arah utara, sesuai dengan jalur bukaan kawah,” ujar Hadi saat diwawancarai di Palembang.

PVMBG menyatakan bahwa Kawah Marap,i pusat letusan Gunung Dempo menjadi sumber utama potensi bahaya. Gas-gas vulkanik yang dilepaskan dapat membahayakan kesehatan manusia, bahkan berisiko fatal. Oleh karena itu, kegiatan seperti camping atau pendakian di sekitar kawah untuk sementara waktu dilarang.

BACA JUGA:25 Pasien Sambut Suka Cita Operasi Bibir Sumbing Gratis

BACA JUGA:Distribusi Logistik Pilkada Dikawal Ketat Aparat Keamanan

“Kawah merupakan area yang sangat berbahaya. Tidak hanya letusan, gas-gas vulkanik yang tidak terlihat bisa menimbulkan risiko besar bagi kehidupan,” tambah Hadi.

Anggota Balai Registrasi Gunung Dempo (Brigade), Dika, menyatakan bahwa jalur pendakian Gunung Dempo resmi ditutup untuk sementara waktu demi keselamatan para pendaki. Keputusan ini diambil pasca-erupsi pada Sabtu siang.

“Mulai hari ini, semua jalur pendakian resmi ditutup. Kami memastikan tidak ada lagi aktivitas pendakian hingga situasi dinyatakan aman,” kata Dika.

Dika juga menyebutkan bahwa saat erupsi terjadi, terdapat 68 pendaki yang sedang berada di gunung, sesuai data yang terdaftar di Brigade. Namun, semua pendaki berhasil turun dengan selamat.

BACA JUGA:Polres Prabumulih Intensifkan Patroli Menjelang Masa Tenang Pilkada 2024

BACA JUGA:Polres Prabumulih Dukung Kesehatan Anak Melalui Program Pemberian Makanan Bergizi

“Saat menerima informasi tentang erupsi, kami langsung mengirimkan pemberitahuan kepada para pendaki melalui pesan WhatsApp dan SMS. Tim yang sudah mencapai puncak pun berhasil turun sebelum letusan terjadi,” jelas Dika.

Erupsi Gunung Dempo terjadi pada 23 November 2024 pukul 13.38 WIB. Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, tinggi kolom abu yang teramati mencapai 200 meter di atas puncak, dengan warna kelabu pekat dan intensitas tebal. Abu vulkanik condong ke arah utara, mengikuti pola angin di kawasan tersebut.

“Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30 mikrometer dan durasi sekitar empat menit,” ungkap Muhammad Wafid.

Kategori :