KORANPALPOS.COM - Di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), hewan predator jenis buaya sering menampakkan diri dari dalam sungai.
Tak jarang kemunculan hewan berkaki empat tersebut menyebabkan keresahan dan memberikan momen tontontan bagi masyakarat Bumi Bende Seguguk.
Pada tanggal 14 November 2024, seekor buaya berukuran sekitar 2 meter muncul di Desa Belanti, Kecamatan SP Padang. Tak lama, pada Minggu, 17 November 2024, seekor buaya muncul lagi di Sungai Komering Kayuagung.
Terkait kemunculan buaya yang kerap viral di sosial media Instagram, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten OKI menegaskan, itu adalah wewenang Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
BACA JUGA:Bulog OKU Pastikan Stok Beras Aman hingga Akhir 2024
BACA JUGA:Serah Terima PSU Perumahan di Banyuasin : Komitmen Percepat Penyediaan Fasilitas Umum !
"Jika memang terjadi hal yang tidak kita inginkan sampai memakan korban, BPBD baru akan melakukan pencarian. Jadi, kapasitasnya setelah kejadian," ungkap Sekretaris BPBD OKI, Nova Triyussanto, Kamis, 21 November 2024.
Menurut Nova, sesuai dengan fungsi dari BPBD, untuk kehadiran hewan-hewan darat dan air seperti, buaya, ular, gajah dan harimau. Mereka memang tidak mempunyai keahlian dalam mengatasi kemunculan tersebut.
"Kemudian, kita juga tidak memiliki prasarana, karena ketidaktahuan tadi," ujarnya.
Nova menerangkan, meski wewenang BKSDA, terkait kemunculan buaya mereka sudah berkoordinasi dengan UPTD Kehutanan Kabupaten OKI.
BACA JUGA:Drumband Canka Sriwijaya Meriahkan Karnaval Budaya dan Mobil Hias Muara Enim
BACA JUGA:Ribuan Warga Saksikan Festival Tradisi Ngarak Pengantin di Muara Enim
"Kami sudah berkoordinasi termasuk dengan teman-teman di Polres untuk menjaga keamanan masyakarat di sekitaran munculnya hewan-hewan tersebut," tuturnya.
Untuk penindaklanjutannya tambah dia, pada saat ini BPBD belum mau untuk menanggulanginya, karena memang pemahaman tentang tugas itu belum tercover oleh BPBD.
"Untuk penyebab munculnya buaya, kita kurang tahu secara pastinya. Tetapi kalau secara garis besar, kemunculannya di perairan yang tadinya kering menjadi banyak air, itu dipastikan karena sifat alami hewan," imbuhnya.