Menteri Pekerjaan Umum saat itu, Sutami, mengajukan proposal pembangunan jalan tol Jakarta By Pass yang menghubungkan Cililitan dan Ciawi sepanjang 50 kilometer kepada Presiden Soeharto, yang kemudian disetujui.
USAID memberikan dukungan besar baik dalam hal pendanaan maupun keahlian teknis.
Sebanyak 26 juta dolar AS disediakan oleh USAID untuk mendukung pembangunan Tol Jagorawi.
BACA JUGA:Asal Usul dan Sejarah Suku Kisam : Menelusuri Jejak Leluhur dan Tradisi Unik di OKU Selatan !
BACA JUGA:Asal Usul dan Sejarah Desa Lais Musi Banyuasin : Perjalanan dari Talang Menjadi Desa yang Mandiri !
Selain itu, para ahli dari USAID turut terlibat dalam pengawasan kualitas pekerjaan agar jalan tol ini memenuhi standar tertinggi dunia.
Proyek ini tidak hanya menjadi simbol modernisasi transportasi Indonesia tetapi juga mencerminkan kemitraan strategis antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Mantan tenaga ahli USAID, Philip Tjakranata, yang terlibat dalam pembangunan Tol Jagorawi, mengungkapkan, USAID merupakan salah satu dari beberapa donor yang bersedia membantu proyek ini.
Jika Indonesia tidak membangun Jagorawi pada saat itu, tidak bisa membayangkan bagaimana keadaannya sekarang dengan ramainya lalu lintas.
Setelah selesai dibangun pada tahun 1978, Tol Jagorawi langsung memberikan dampak signifikan.
Waktu tempuh antara Jakarta dan Bogor berkurang hingga setengahnya, memberikan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman bagi para pengguna jalan.
Hanya dalam tiga tahun setelah dioperasikan, jumlah kendaraan yang melintasi Tol Jagorawi mencapai lebih dari 17.000 per hari, melampaui perkiraan awal yang baru akan tercapai dalam 30 tahun.
Tol Jagorawi juga membuka akses yang lebih baik ke wilayah Jawa Barat, menjadikannya gerbang strategis untuk mendukung perkembangan ekonomi dan sosial di kawasan tersebut.
Infrastruktur ini terbukti tahan lama dan efisien, dengan kondisi jalan yang tetap prima bahkan setelah lebih dari 45 tahun digunakan oleh lebih dari 400.000 kendaraan setiap harinya.
Pada awal pengoperasiannya, seluruh kendaraan yang melintasi Tol Jagorawi tidak dikenakan biaya karena masih dalam masa uji coba.
Setelah diresmikan, PT Jasa Marga ditunjuk sebagai operator jalan tol, dan tarif mulai diterapkan. Mobil sedan dikenakan biaya Rp13/km, sedangkan truk dikenakan tarif Rp20/km.