Beberapa komoditas pangan lainnya juga menunjukkan tren penurunan:
Minyak goreng kemasan sederhana turun Rp350 atau 1,91 persen menjadi Rp18.020 per kg.
Minyak goreng curah sedikit naik Rp10 atau 0,06 persen menjadi Rp16.940 per kg.
Tepung terigu curah turun Rp200 atau 1,97 persen menjadi Rp9.940 per kg.
Tepung terigu non-curah turun Rp250 atau 1,91 persen menjadi Rp12.840 per kg.
Gula konsumsi mengalami penurunan tipis Rp10 atau 0,06 persen menjadi Rp17.920 per kg.
Penurunan harga minyak goreng dan tepung menjadi kabar baik bagi industri rumah tangga dan konsumen langsung, terutama di tengah upaya menjaga daya beli masyarakat.
Meski sebagian besar harga pangan turun, terdapat kenaikan signifikan pada harga jagung dan garam:
Jagung di tingkat peternak naik Rp860 atau 14,36 persen menjadi Rp6.850 per kg.
Garam halus beryodium naik Rp1.030 atau 8,92 persen menjadi Rp12.580 per kg.
Kenaikan harga jagung berdampak pada sektor peternakan, terutama untuk pakan ternak.
Sementara kenaikan harga garam disinyalir terkait dengan pola produksi dan distribusi.
Harga ikan laut juga mencatatkan kenaikan, terutama pada jenis ikan kembung, tongkol, dan bandeng:
Ikan kembung naik Rp740 atau 2 persen menjadi Rp37.780 per kg.
Ikan tongkol naik Rp1.890 atau 7,08 persen menjadi Rp32.890 per kg.
Ikan bandeng naik Rp1.300 atau 3,91 persen menjadi Rp33.550 per kg.