Atmosfer di GBK tidak hanya menjadi sorotan bagi para pelatih dan pemain, tetapi juga mendapatkan perhatian dari media internasional.
Banyak yang memuji fanatisme dan kreativitas suporter Indonesia, yang menciptakan suasana meriah dan menambah keunikan pertandingan.
"Stadion seperti GBK adalah salah satu alasan mengapa sepak bola menjadi olahraga yang mendunia. Saya berharap bisa kembali ke sini suatu hari nanti," ujar Moriyasu.
Dengan dukungan fanatik dari suporter, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadikan stadion-stadion di tanah air sebagai markas yang menakutkan bagi lawan.
Atmosfer seperti ini juga dapat menarik lebih banyak perhatian internasional untuk event-event olahraga di masa depan.
Kemenangan Jepang di GBK mengokohkan posisi mereka di grup kualifikasi, tetapi bagi Moriyasu, perjalanan masih panjang.
Ia menekankan pentingnya menjaga fokus dan tidak lengah dalam pertandingan-pertandingan berikutnya.
"Kami tidak boleh puas diri. Setiap pertandingan adalah tantangan baru, dan kami harus terus berkembang," tegas Moriyasu.
Sementara itu, bagi Indonesia, laga melawan Jepang menjadi motivasi untuk tampil lebih baik di pertandingan mendatang.
Dengan semangat yang terus menyala dari suporter, skuad Garuda diharapkan mampu menunjukkan performa yang lebih solid dan kompetitif.
Atmosfer fanatisme di GBK menunjukkan betapa besar kecintaan masyarakat Indonesia terhadap sepak bola.
Bagi Hajime Moriyasu, pengalaman ini adalah pengingat akan kekuatan olahraga dalam menyatukan dan menginspirasi.
"Sepak bola adalah bahasa universal. Melihat semangat suporter Indonesia, saya merasa bangga menjadi bagian dari olahraga ini. Saya harap, pertandingan ini juga memberikan kebahagiaan bagi semua yang menonton," tutup Moriyasu.
Dengan segala sorotan dan antusiasme yang tercipta di GBK, pertandingan antara Indonesia dan Jepang menjadi bukti bahwa sepak bola lebih dari sekadar permainan—ia adalah cerminan semangat, harapan, dan kebersamaan.