Daerah yang paling perlu diwaspadai meliputi Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta anak sungai dari Besuk Kobokan yang berpotensi dilanda lahar.
Gunung Semeru dikenal dengan fenomena guguran lava dan aliran lahar yang sering kali terjadi pasca-erupsi, terutama jika terjadi hujan deras.
Lahar hujan adalah aliran lumpur vulkanik yang bisa bergerak dengan kecepatan tinggi dan membawa material vulkanik dari puncak gunung hingga mencapai lembah atau sungai di sekitar kawasan.
Ancaman lahar hujan ini bisa terjadi bahkan jauh setelah letusan berakhir, karena air hujan mengalirkan material vulkanik dari puncak gunung ke lereng dan lembah di bawahnya.
Di samping itu, ancaman guguran lava pijar menjadi perhatian serius bagi PVMBG dan masyarakat di sekitar Gunung Semeru.
Guguran lava ini bisa membawa batu pijar dan abu vulkanik yang berbahaya bagi pemukiman jika terjadi dalam skala besar.
Kejadian ini juga kerap kali disertai dengan gemuruh dan getaran, sehingga masyarakat di sekitar lereng Semeru sering kali merasakan dampak langsung dari aktivitas vulkanik ini.
Menghadapi potensi bahaya dari Gunung Semeru, pemerintah daerah bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang terus memperbarui informasi dan menggalakkan program sosialisasi kepada warga.
Mereka diminta untuk senantiasa mengikuti arahan dari pihak berwenang serta memperhatikan perkembangan terbaru terkait aktivitas Gunung Semeru.
Kesiapsiagaan masyarakat menjadi hal yang sangat penting, mengingat risiko yang ada di sekitar kawasan gunung api tersebut.
Di sejumlah desa yang berpotensi terdampak, pemerintah telah menyiapkan jalur evakuasi dan tempat penampungan sementara sebagai langkah antisipasi jika terjadi erupsi yang lebih besar.
Simulasi evakuasi juga sering dilakukan untuk melatih warga agar siap dalam menghadapi kemungkinan evakuasi mendadak.
Selain itu, berbagai peralatan seperti masker, kacamata pelindung, dan helm disediakan bagi warga di sekitar lereng gunung untuk melindungi mereka dari abu vulkanik.
Gunung Semeru adalah gunung api stratovolcano yang juga dikenal sebagai Mahameru.
Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 3.676 meter di atas permukaan laut, menjadikannya gunung tertinggi di Pulau Jawa.
Selain terkenal dengan keindahan alamnya, Semeru juga memiliki potensi ancaman vulkanik yang tidak bisa dianggap remeh.