Harga daging ayam ras tercatat naik sebesar Rp330 atau 0,91 persen menjadi Rp36.410 per kg.
Sedangkan telur ayam ras mengalami kenaikan yang lebih tinggi, yaitu sebesar Rp610 atau 2,14 persen menjadi Rp29.070 per kg.
Kenaikan harga ini mungkin dipengaruhi oleh peningkatan biaya pakan, yang juga mencerminkan fluktuasi harga kedelai sebagai salah satu bahan baku utama pakan ternak.
Kenaikan harga daging dan telur ayam ini dapat berdampak pada pelaku usaha di bidang kuliner serta rumah tangga yang mengandalkan kedua komoditas tersebut sebagai sumber protein harian.
Seiring dengan kenaikan harga tersebut, beberapa konsumen mungkin mencari alternatif protein lain yang lebih terjangkau, atau mengurangi frekuensi konsumsi daging dan telur ayam.
Di sisi lain, beberapa komoditas penting mengalami penurunan harga yang bisa sedikit meringankan beban konsumen.
Harga daging sapi murni tercatat turun sebesar Rp1.060 atau 0,79 persen menjadi Rp133.520 per kg.
Penurunan ini dapat memberikan sedikit kelonggaran bagi konsumen, meskipun harga daging sapi masih cukup tinggi.
Harga gula konsumsi juga mengalami penurunan sebesar Rp70 atau 0,39 persen menjadi Rp17.900 per kg.
Harga gula yang lebih rendah dapat menguntungkan para pelaku usaha kecil seperti industri rumahan yang menggunakan gula sebagai bahan baku utama.
Selain itu, minyak goreng curah juga tercatat turun sebesar Rp200 atau 1,19 persen menjadi Rp16.600 per kg, memberikan opsi yang lebih terjangkau bagi masyarakat yang membutuhkan minyak goreng dalam jumlah besar.
Selain komoditas pangan pokok, beberapa bahan dasar lainnya seperti tepung terigu, jagung, dan garam juga mengalami penurunan harga.
Tepung terigu curah turun sebesar Rp250 atau 2,47 persen menjadi Rp9.870 per kg, sementara tepung terigu non-curah juga turun sebesar Rp80 atau 0,61 persen menjadi Rp13.030 per kg.
Penurunan harga tepung terigu ini dapat berdampak positif bagi pelaku usaha makanan olahan seperti pembuat roti, kue, dan makanan berbasis tepung lainnya.
Sementara itu, harga jagung di tingkat peternak turun sebesar Rp100 atau 1,67 persen menjadi Rp5.900 per kg.
Di sektor garam, harga garam halus beryodium turun sebesar Rp270 atau 2,34 persen menjadi Rp11.280 per kg.