Ikan betok memiliki potensi besar untuk dibudidayakan, terutama di daerah pedesaan atau pinggiran yang mungkin memiliki keterbatasan akses terhadap sumber protein.
Proses budidayanya relatif mudah karena ikan ini memiliki daya tahan yang kuat terhadap berbagai kondisi lingkungan.
Dengan perawatan yang tepat, ikan betok dapat tumbuh dengan cepat dan memberikan hasil yang menguntungkan bagi masyarakat setempat.
Selain itu, potensi ikan betok sebagai sumber protein lokal dapat mendukung program ketahanan pangan dan gizi, terutama di daerah yang rentan terhadap kekurangan gizi atau yang mengalami hambatan dalam akses terhadap sumber protein seperti daging sapi atau ayam.
Dengan begitu, budidaya ikan betok tidak hanya memberikan nilai ekonomi, tetapi juga dapat membantu meningkatkan asupan gizi masyarakat.
Ikan betok (Anabas testudineus) merupakan salah satu ikan asli Indonesia yang memiliki kemampuan adaptasi luar biasa.
Dengan ciri fisik yang khas dan organ pernapasan tambahan labyrinth, ikan ini dapat hidup di perairan yang minim oksigen dan bahkan dapat bertahan di daratan selama beberapa jam saat habitatnya mengalami kekeringan.
Ikan betok juga memiliki potensi sebagai sumber protein hewani yang baik, kaya akan omega-3, protein, besi, dan seng yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Di sisi lain, keunggulan adaptasi dan kemampuan bertahan hidup ikan betok membuka peluang bagi masyarakat untuk memanfaatkan ikan ini sebagai sumber protein lokal melalui budidaya.
Dengan potensi yang besar ini, ikan betok tidak hanya menjadi bagian dari ekosistem perairan di Indonesia, tetapi juga dapat menjadi solusi bagi kebutuhan pangan dan nutrisi masyarakat.