BPBD juga menggandeng para relawan dan tokoh masyarakat untuk membantu menyebarkan informasi dan melakukan langkah-langkah mitigasi di tingkat komunitas.
Selain itu, BPBD bekerjasama dengan puskesmas di wilayah rawan banjir untuk memastikan kesiapan tenaga medis dan obat-obatan dalam menghadapi situasi darurat yang mungkin terjadi.
Dukungan dari berbagai pihak ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas penanganan bencana di Kabupaten OKU, sehingga masyarakat dapat merasa lebih aman.
Cuaca ekstrem merupakan fenomena yang tak terhindarkan, terutama di musim penghujan. Namun, dengan kewaspadaan dan kesiapan bersama, dampak negatifnya dapat diminimalisir.
BPBD berharap masyarakat dapat lebih tanggap terhadap perubahan cuaca dan tidak ragu untuk menghubungi petugas apabila terjadi kondisi darurat.
Januar menekankan bahwa setiap warga memiliki peran dalam menjaga keselamatan dan keamanan lingkungan.
“Bersama-sama, kita bisa mengantisipasi dan menghadapi cuaca ekstrem ini dengan lebih baik. Mari kita jaga keselamatan diri, keluarga, dan lingkungan sekitar agar terhindar dari bahaya yang mungkin timbul,” pungkasnya.
Cuaca ekstrem yang diprediksi melanda Kabupaten OKU selama beberapa hari ke depan membutuhkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan semua pihak. BPBD OKU telah melakukan berbagai upaya antisipasi, termasuk pemetaan wilayah rawan, pemantauan debit air sungai, dan pengaktifan posko bencana.
Dengan sinergi antara pemerintah, aparat, dan masyarakat, diharapkan wilayah OKU dapat melalui cuaca ekstrem ini dengan minim risiko bencana.
Kewaspadaan dan kesiapsiagaan adalah kunci untuk mengurangi dampak cuaca ekstrem, dan dengan partisipasi aktif dari masyarakat, BPBD optimis dapat melindungi warga OKU dari risiko banjir dan tanah longsor.