Semua bahan dicampur menjadi satu adonan yang halus dan kental.
BACA JUGA:Sosis Solo : Kuliner Legendaris yang Menyimpan Sejarah dan Cita Rasa
BACA JUGA:Nasi Liwet : Makanan Khas yang Kaya Rasa dan Budaya
Adonan kemudian dituangkan ke dalam cetakan kue pukis yang sudah dipanaskan dengan sedikit minyak atau margarin.
Proses pematangan dilakukan dengan menutup cetakan, sehingga kue ini dapat matang merata.
Kue pukis biasanya matang dalam waktu 15-20 menit, tergantung pada ukuran cetakan dan suhu api.
Setelah matang, kue ini dikeluarkan dari cetakan dan bisa disajikan dengan berbagai topping, seperti keju parut, cokelat leleh, atau serutan kelapa.
Seiring dengan berkembangnya waktu, kue pukis tidak hanya hadir dalam satu varian rasa.
Berbagai inovasi telah dilakukan oleh para pembuat kue untuk menarik minat konsumen.
Kini, Anda bisa menemukan kue pukis dengan berbagai rasa, seperti cokelat, pandan, dan bahkan matcha.
Selain itu, topping yang beragam seperti meses, keju, dan selai buah juga semakin memperkaya pilihan.
Kue pukis modern kini juga hadir dalam bentuk mini, sehingga lebih mudah dinikmati sebagai camilan sehari-hari.
Di era modern ini, kue pukis semakin banyak dijumpai di berbagai tempat, mulai dari pasar tradisional hingga kafe-kafe modern.
Para pengusaha kuliner pun banyak yang berinovasi dengan menghadirkan kue pukis dalam berbagai kemasan menarik.
Banyak yang memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produk mereka, dengan menampilkan keindahan kue pukis yang menggoda selera.
Tidak jarang, kue pukis juga dijadikan oleh-oleh khas dari suatu daerah.