Usai meneriakinya, lanjut Yunita, ibu korban langsung berlalu. Sementara Yunita yang merasa telah dibentak oleh ibu korban Tiba-tiba merasa emosi.
BACA JUGA:Lapas Muara Enim Lakukan Tour to Blok dan Razia Kamar
BACA JUGA:Konsleting Listrik, Satu Rumah Panggung Terbakar
"Aku kesal, jadi aku putar balik nyusul dia, sambil ngomong emang kena apa ?," terang Yunita.
Lalu kata Yunita, dirinya meminta ibu korban untuk meminggirkan kendaraannya. Saat itu, dirinya yang terbakar emosi spontan menarik jilbab ibu korban dan rambut korban.
Alasan Yunita kemudian fokus menyerang korban, bukan ibu korban yang bertikai dengannya, karena korban yang lebih dulu turun dari motornya.
"Karena dia yang duluan turun dari motor," ujar Yunita dengan nada tak bersalah.
BACA JUGA:Tronton Batubara Seruduk Pantat Tronton Batubara Parkir : Begini Kondisinya !
BACA JUGA:Catat ! Tes CPNS OKU Tersebar di 16 Lokasi
Kapolres Lubuklinggau AKBP Bobby Kusumawardhana, melalui Kabag Ops Iptu Suroso, menjelaskan bahwa atas perbuatannya tersangka kini terancam pasal berlapis.
"Tersangka terancam hukuman berlapis, selain melakukan penganiayaan seperti yang diatur dalam KUHP juga terancam dengan Undang-Undang perlindungan anak, karena korban masih berusia 12 tahun atau dibawah umur," terangnya.
Sementara itu, beragam komentar netizen yang ditujuhkan kepada Yunita selaku tersangka pelaku kekerasan terhadap anak dibawah umur. Mayoritas netizen menghuja tersangka yang dinilai sok jago, tak bisa menahan emosi dan beragam komentar lainnya. Namun ada juga beberapa netizen yang memberikan komentar baik dengan mendoakan tersangka agar kedepan lebih pandai mengontrol emosi dan mendoaan tersangka belajar dan lebih baik lagi kedepan.
Seperti diberitakan palpos sebelumnya, Tidak terima diklakson dan diteriaki wooi, seorang ibu rumah tangga bernama Yunita Sari (42), melakukan aksi kekerasan di jalan raya.
Aksi bar-bar yang dilakukan warga Jalan Waringin RT 02 Kelurahan Puncak Kemuning, Kecamatan Lubuklinggau
Utara II, Kota Lubuklinggau ini disaksikan banyak orang dan warga yang kebetulan melintas di lokasi kejadian.
Bahkan ada warga yang sengaja merekam insiden kekerasan tersebut untuk dijadikan barang bukti atas tindakan brutal pelaku.