Program SPHP ini diharapkan dapat menstabilkan harga beras di tengah tingginya permintaan pasar menjelang akhir tahun.
Selain beras, bawang merah juga menunjukkan tren kenaikan dengan kenaikan harga sebesar 2,58 persen atau Rp760 menjadi Rp30.250 per kg.
Kenaikan harga bawang merah ini cukup signifikan dan mempengaruhi biaya produksi bagi industri makanan dan usaha kuliner.
BACA JUGA:Harga Pangan 17 Oktober 2024 : Cabai Rawit Naik Jadi Rp48.570 per Kilogram !
BACA JUGA:Harga Pangan 16 Oktober 2024 : Harga Telur Ayam Meroket Tembus Rp30.520 per Kilogram !
Bawang putih bonggol juga ikut mengalami kenaikan sebesar 0,48 persen atau Rp190 menjadi Rp40.040 per kg.
Bawang putih, yang sebagian besar diimpor, harganya fluktuatif tergantung pada kondisi pasokan global.
Lonjakan harga ini memicu keresahan di kalangan pedagang dan konsumen, terutama mereka yang mengandalkan bawang sebagai bahan utama masakan.
Untuk komoditas cabai merah keriting, justru terjadi penurunan harga yang cukup signifikan, yaitu turun 4,97 persen atau Rp1.520 menjadi Rp29.060 per kg.
Ini memberikan sedikit angin segar bagi konsumen yang sering khawatir dengan lonjakan harga cabai yang sering terjadi.
Namun, cabai rawit merah justru naik tipis sebesar 0,43 persen atau Rp190 menjadi Rp43.880 per kg.
Selain daging sapi, harga daging ayam ras juga ikut merangkak naik.
Pada Kamis pagi ini, harga daging ayam ras naik 1,43 persen atau Rp520 menjadi Rp36.840 per kg.
Kenaikan harga ini turut dipengaruhi oleh tingginya biaya pakan dan distribusi, serta permintaan yang cenderung meningkat pada akhir tahun.
Sementara itu, telur ayam ras yang menjadi salah satu sumber protein murah juga mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan, yakni naik 4,25 persen atau Rp1.210 menjadi Rp29.680 per kg.
Lonjakan ini sering kali terjadi menjelang libur panjang atau saat ada perayaan besar, karena permintaan yang melonjak drastis.