Front Langkan sendiri merupakan bagian dari Pertempuran Lima Hari Lima Malam yang terjadi di Palembang pada tanggal 1–5 Januari 1947.
Dalam perjanjian damai yang dibuat untuk menghindari jatuhnya lebih banyak korban, Tentara Republik Indonesia (TRI) harus mundur dari Palembang dan Talang Betutu sejauh 20 kilometer. Musi Landas dan Ujan Mas dianggap sebagai titik aman untuk mundur oleh pihak TRI.
Sejak saat itu, Ujan Mas menjadi garis pertahanan penting bagi pasukan TRI dan laskar-laskar yang melawan penjajah.
Hal ini menunjukkan bahwa desa kecil ini tidak hanya memiliki nilai budaya dan sejarah, tetapi juga nilai strategis dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Tokoh Puyang Bang Bengok memiliki peran besar dalam menyatukan beberapa dusun yang kini dikenal sebagai Desa Ujan Mas.
Sebelum kedatangan Puyang Bang Bengok, desa ini terbagi menjadi beberapa dusun yang terpisah.
Namun, dengan kedatangan Puyang Bang Bengok, dusun-dusun seperti Talang Tinggi, Talang Nyiur, Remantai, Karang Belimbing, dan lainnya disatukan menjadi satu kesatuan di bawah pemerintahan yang lebih terorganisir.
Puyang Bang Bengok adalah sosok yang dihormati dan dikenal sebagai pendiri utama desa ini.
Ia bersama dengan saudara-saudaranya seperti Puyang Setie dan Puyang Kumbang berhasil menyatukan wilayah-wilayah yang sebelumnya terpecah dan membangun dasar pemerintahan yang kuat.
Nama Bang Bengok sendiri diberikan karena fisiknya yang besar dan kekuatannya yang luar biasa, di mana lebar dadanya dikatakan mencapai 6 hasta.
Pada tahun 1830, pemerintahan kolonial Belanda membentuk sistem pemerintahan marga di Indonesia, dan Marga Tambelang Ujan Mas adalah salah satu yang dibentuk di Kabupaten Muara Enim.
Marga ini terdiri dari tiga desa utama, yaitu Desa Ujan Mas Lama, Desa Pinang Belarik, dan Desa Guci.
Sistem marga ini dipimpin oleh seorang Pasirah atau Depati, sementara masing-masing dusun dikepalai oleh seorang Kerio.
Pada masa itu, Ujan Mas menjadi pusat pemerintahan marga yang penting, dan desa ini menjadi salah satu desa yang terus berkembang hingga menjadi kecamatan seperti sekarang.
Sistem pemerintahan marga ini telah membentuk dasar pemerintahan modern yang ada di Ujan Mas saat ini.
Selain kaya akan sejarah dan budaya, Desa Ujan Mas juga memiliki kekayaan alam yang melimpah.