PALEMBANG - Koalisi Masyarakat Sipil Anti Asap Sumatera Selatan atau KMSAASS Sebut 6.231 Titik Hotspot 2023 dan 332.283 Hektare (Ha) Lahan Terbakar di Provinsi Sumatera Selatan.
Dan dari ribuan hotspot itu paling banyak berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Kabupaten Ogan Ilir (OI).
Adapun hotspot itu diketahui 53 persen berada di lahan gambut. Sedangkan 43 persen hotspot berada di lahan non gambut.
Demikian ditegaskan Adios Syafri perwakilan Hutan Kita Institute (HaKI) yang juga tergabung dalam KMSAASS, kepada wartawan Senin 18 Desember 2023.
BACA JUGA:Beri Penguatan Tusi di Lapas, Ini Tujuannya !
BACA JUGA:Dinkes Palembang Ajukan 4.000 Dosis Vaksin Inavac
Menurut Adios Syafri, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, hotspot di tahun 2023 ini lebih sedikit.
Akan tetapi untuk lahan yang terbakar malah lebih luas atau mencapai 332.283 hektare," tegas Adios Syafri.
Bahkan, data yang didapat KMSAASS ini berbeda dengan data yang dikeluarga Pj Gubernur Sumsel M Agus Fatoni saat paparan di Dubai Uni Emirat Arab pada tanggal 13 Desember 2023 yang lalu.
Saat paparan itu Pj Gubernur Sumsel mengaku lahan terbakar sekitar 109 ribu hektare.
BACA JUGA:Cegah Masuk Pendatang Rohingnya, Ini yang Dilakukan Imigrasi Palembang
BACA JUGA:Pemprov Sumsel Bantu 15 Unit Truk Angkutan Sampah
Sedangkan data KMSAASS sendiri lahan terbakar lebih dari 300 ribu hektare," ungkap Adios Syafri.
Selain itu, sambung Adios Syafri, ada lahan yang terbakar berulang-ulang dari 2015-2023 dan dari 2019-2023.
Lahan terbakar berulang pada tahun 2015-2023 seluas 144.964 hektare.