Dari keterangan yang diperoleh, Hezta mengungkapkan bahwa setelah mandi, Khaarina sempat mengikuti dirinya ke arah rumah.
BACA JUGA:Polda Sumsel Police Line Aset Bos Tambang Batubara Ilegal di Muara Enim
BACA JUGA:Polsek Prabumulih Barat Tangkap Pelaku Penganiayaan di Depan Mie Ayam Berdikari Prabumulih
Namun, Khaarina kemudian memilih untuk bermain di dekat pohon sawit dan menolak untuk kembali ke rumah.
"Aku ajak balik dia ke situ, tapi dia tidak mau," kata Hezta dengan suara pelan, seolah masih terbayang momen ketika adiknya meninggalkan dirinya.
Pencarian yang dilakukan oleh keluarga dan warga setempat berlangsung intensif.
Mereka berusaha menjelajahi setiap sudut lingkungan sekitar, termasuk kebun, sungai, dan area yang mungkin dikunjungi Khaarina.
BACA JUGA:Perahu Ketek Karam, Jasad Warga Banyuasin ditemukan Mengapung
BACA JUGA:Korupsi Dana Desa : Mantan Kades Harimau Tandang Diserahkan ke Kejaksaan, Mengaku Menyesal !
Namun, hingga saat ini, hasil pencarian belum membuahkan hasil.
Kapolsek Lubuklinggau Utara, AKP Denhar, menekankan pentingnya kerjasama antara kepolisian dan masyarakat dalam proses pencarian.
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan membantu kami dalam mencari Khaarina. Jika ada informasi yang bisa membantu, kami sangat berharap warga dapat segera menghubungi pihak kepolisian,” imbuhnya.
Pihak kepolisian juga melakukan penyisiran di sekitar lokasi hilangnya Khaarina, termasuk melakukan pemeriksaan terhadap kemungkinan adanya saksi-saksi yang melihat Khaarina setelah dia bermain di halaman rumahnya.
Selain itu, penyelidikan lebih lanjut dilakukan untuk memastikan tidak ada faktor lain yang dapat menjelaskan hilangnya Khaarina secara misterius.
Sementara pencarian terus berlanjut, keluarga Khaarina merasakan tekanan emosional yang mendalam.
Dwi Jayatri, sebagai ibu, tidak henti-hentinya berharap bahwa putrinya akan segera ditemukan.