“Saya sangat khawatir. Saya hanya ingin Khaarina pulang dengan selamat,” ujar Dwi dengan air mata menggenang.
Keluarga dan tetangga di sekitar juga berupaya memberikan dukungan emosional kepada Dwi dan Hezta.
Masyarakat berkumpul untuk memberikan doa dan harapan terbaik agar Khaarina segera ditemukan.
“Kami semua merasa kehilangan dan sangat peduli. Kami berdoa agar Khaarina segera kembali ke pelukan ibunya,” kata seorang tetangga yang ikut dalam pencarian.
Kejadian hilangnya Khaarina menjadi pengingat bagi banyak orang akan pentingnya pengawasan terhadap anak-anak, terutama di lingkungan sekitar yang tidak sepenuhnya aman.
Masyarakat diharapkan lebih peka dan proaktif dalam menjaga anak-anak mereka agar terhindar dari situasi berbahaya.
Dari kejadian ini, Dwi juga mengingatkan orang tua lainnya untuk selalu mengawasi anak-anak, terutama ketika mereka bermain di luar rumah.
“Saya akan lebih berhati-hati ke depannya. Ini menjadi pelajaran berharga bagi saya dan semua orang tua,” tuturnya.
Hingga berita ini ditulis, pencarian terhadap Khaarina masih terus dilakukan.
Pihak kepolisian dan masyarakat sekitar berharap untuk segera mendapatkan kabar baik mengenai keberadaan bocah malang tersebut.
Dengan adanya kerjasama antara kepolisian, keluarga, dan masyarakat, diharapkan Khaarina dapat segera ditemukan dengan selamat.
Kapolsek Lubuklinggau Utara, AKP Denhar, berjanji akan terus memantau perkembangan situasi ini. “Kami akan bekerja keras untuk menemukan Khaarina.
Kami tidak akan berhenti hingga mendapatkan informasi yang dapat membawa kami menemukan bocah ini,” tegasnya.
Kehilangan Khaarina Phutri Buana, bocah berusia dua tahun, telah mengguncang masyarakat Lubuklinggau.
Pencarian yang melibatkan keluarga, tetangga, dan pihak kepolisian diharapkan dapat memberikan hasil positif dalam waktu dekat.
Peristiwa ini juga mengingatkan kita semua akan pentingnya kewaspadaan dan perhatian terhadap anak-anak.