LUBUKLINGGAU, KORANPALPOS.COM - Rapat paripurna istimewa Hari Ulang Tahun ke-23 Kota Lubuklinggau, Selasa 17 Oktober 2024, yang dihadiri langsung oleh Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi, diwarnai dengan intrupsi oleh salah satu anggota DPRD Lubuklinggau.
Intrupsi itu dilakukan Wansari (Awon) anggota DPRD dari Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) sebelum Pjs Ketua DPRD Lubuklinggau Yulian Effendi, menutup rapat tersebut.
Dalam intrupsinya, Awon menyoroti seragam yang dikenakan oleh pihak eksekutif saat menghadiri menghadiri rapat paripurna, mulai dari Pj Gubernur sendiri, Pj Walikota, Sekedar hingga OPD yang ada di Kota Lubuklinggau.
Karena warna seragam yang digunakan pihak eksekutif dinilainya seolah-olah mengarah kepada salah satu pasangan calon (Paslon).
BACA JUGA:Pj Gubernur Akan Kembali Usulkan Percepatan Pembangunan Jalan Tol Palembang-Bengkulu
BACA JUGA:17 Tahun Berdiri di Tengah Masyarakat, Uniski Telah Melahirkan 1811 Alumni!
"Dalam menghadapi Pilkada serentak di Indonesia khususnya Kota Lubuklinggau dan juga di Sumsel yang ada 17 Kota/Kabupaten, saya juga meminta kepada pak Pj Gubernur nantinya untuk kedepan jangan sampai ada institusi Pemerintah Daerah yang terkesan melakukan sesuatu yang berpihak kepada salah satu Paslon," ungkap Awon.
Politisi PDIP ini juga mencontohkan di Kota Lubuklinggau ada dua paslon peserta pilkada dan salah satu Paslon yang corak warna baju sama dan hampir mirip dengan yang dipakai oleh OPD.
"Termasuk pak Pj Gubernur juga, Pj Walikota dan juga Forkompinda disini, jadi jangan sampai terkesan ada ditotonomi di tengah masyarakat bahwa pemerintah daerah Sebagai penyelenggara pelayan masyarakat memihak salah satu," ungkapnya.
Hal seperti ini, dikatakan Awon, mungkin saja tidak hanya terjadi di Kota Lubuklinggau tetapi juga semua kabupaten tetangga yang akan melaksanakan pilkada.
BACA JUGA:Gelar Rapat Persiapan Peringatan HUT Kabupaten Muara Enim ke-78
BACA JUGA:Wujudkan Satu Data Indonesia : Sekda Erwin Ibrahim Buka Rapat Forum Satu Data Banyuasin !
Hal ini tambahnya perlu di perhatikan, sehingga nanti jika ada event -event khususnya Kota Lubuklinggau kedepan perlu menjadi perhatian.
"Jadi saya minta sekali lagi kepada Gubernur mungkin nanti juga di daerah lain jangan sampai terkesan dari pemerintah sendiri sudah mengkotak-kotakan warga Kota Lubuklinggau," tuturnya.
Sayangnya, anggota DPRD Lubuklinggau lupa menyoroti bahwa pembawa acara dalam rapat paripurna tersebut juga hanya menyebutkan salah satu paslon lengkap dengan nomor urutnya, padahal dalam rapat tersebut kedua paslon peserta pilkada sama-sama menghadiri rapat tersebut.