Kemenhub Kembangkan Infrastruktur Transportasi Darat Terintegrasi : Tingkatkan Aksesibilitas Masyarakat !

Minggu 13 Oct 2024 - 22:54 WIB
Reporter : Erika
Editor : Robiansyah

Fasilitas ini meliputi tiga trotoar, 30 lajur sepeda, dan 95 halte. Pembangunan ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi para pengguna transportasi dan mendorong penggunaan moda transportasi yang lebih ramah lingkungan.

Lebih jauh, Risyapudin menjelaskan bahwa Kemenhub juga mengembangkan simpul transportasi sungai, danau, dan penyeberangan.

Sebanyak 44 pelabuhan penyeberangan baru, 31 halte sungai, dan 16 pelabuhan danau telah dibangun, yang diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas bagi masyarakat di daerah kepulauan maupun 3TP.

BACA JUGA:LinkAja Berkomitmen Berantas Judi Online : Berikut Langkah-langkahnya !

BACA JUGA:Aman dari Judi Online : Ini Langkah DANA Lindungi Pengguna Layanan Keuangan Digital !

"Sinergi antara Ditjen Perhubungan Darat dengan operator dan BUMN seperti ASDP sangat penting dalam memberikan pelayanan penyeberangan yang optimal, terutama pada masa mudik Lebaran dan Natal-Tahun Baru," katanya.

Ditjen Perhubungan Darat juga mengadakan program subsidi angkutan perintis untuk meningkatkan mobilitas di wilayah 3TP.

Program ini mencakup subsidi angkutan jalan perintis, subsidi angkutan penyeberangan perintis, dan subsidi angkutan barang perintis.

"Program keperintisan ini bertujuan untuk menjangkau wilayah 3TP, sehingga meningkatkan aksesibilitas distribusi orang dan barang, serta menstimulasi pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah tersebut," ungkap Risyapudin.

Dalam rangka meningkatkan konektivitas antar negara, Kemenhub juga telah meluncurkan program Angkutan Lintas Batas Negara (ALBN).

Saat ini, terdapat dua trayek bus ALBN yang beroperasi, yaitu Pontianak-Kuching (Malaysia)-Brunei Darussalam dan Kupang-Dili (Timor Leste).

"Program ALBN ini merupakan upaya untuk meningkatkan pelayanan transportasi antar negara dan memudahkan mobilitas masyarakat yang ingin bepergian ke negara tetangga," kata Risyapudin.

Menghadapi tantangan perkotaan, Kemenhub melakukan modernisasi layanan angkutan umum perkotaan melalui skema buy the service (BTS).

Saat ini, program ini telah diimplementasikan di 11 kota di Indonesia dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan angkutan umum.

"Skema BTS ini diberikan dengan subsidi pembelian layanan selama 3-5 tahun. Setelah kontrak selesai, kami berharap pemerintah daerah dapat melanjutkan program ini, dan hingga kini sudah ada lima pemerintah daerah yang berhasil melanjutkannya," jelasnya.

Dalam era digital, Kemenhub juga telah meluncurkan superapp Mitra Darat, sebuah aplikasi yang mengintegrasikan semua layanan transportasi darat dalam satu platform.

Kategori :