Menurut dia, 10 kecamatan ini termasuk daerah yang dipetakan rawan terjadi karhutla saat musim kemarau, karena masih banyak terdapat lahan pertanian dan perkebunan yang mudah terbakar saat musim kemarau panjang.
Sebagian besar peristiwa karhutla disebabkan oleh puntung rokok yang dibuang oknum masyarakat di sembarang tempat, sehingga memicu titik api.
"Untuk luas lahan yang terbakar saat ini masih dalam proses pendataan," katanya.
Meskipun jumlah kasus karhutla tersebut tergolong tinggi, kata dia, tidak sampai menimbulkan korban jiwa dan bencana kabut asap berkat kesigapan tim satgas di lapangan dalam memadamkan api dengan peralatan memadai.
Dalam melakukan pemadaman, pihaknya didukung peralatan memadai mulai dari mesin pompa air, selang hingga baju anti-api untuk menjamin keselamatan para personel yang bertugas di lapangan.
"Kami juga mengingatkan masyarakat OKU Selatan agar tidak membuka lahan pertanian dengan cara dibakar, karena berpotensi menimbulkan karhutla," ujarnya.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan (Sumsel) menyebutkan enam helikopter pembom air dikerahkan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Komering Ulu (OKU) Timur.
Kabid Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman di Palembang, Selasa, mengatakan sebanyak enam helikopter masih upayakan pemadaman karhutla di OKl dan OKU Timur dengan 233 kali pemboman air pada Senin (7/10) lalu.
"Upaya pemadaman Satgas Udara masih dilakukan kemarin, karena kondisinya yang masih berasap di OKI dan OKU Timur. Ada enam helikopter yang melakukan 233 kali water bombing," katanya.
Untuk wilayah OKI pemadaman jalur udara dilakukan di wilayah Tulung Selapan, Pampangan, Cengal dan Pangkalan Lampam.
Sementara di OKU Timur, pemadaman dilakukan di Cempaka.
"Karhutla di wilayah-wilayah itu sudah terjadi pada hari sebelumnya. Hingga pemadaman Senin kemarin, ada yang berhasil dipadamkan namun ada juga yang masih berasap," jelasnya.
Kemudian untuk wilayah Tulung Selapan, kata dia, upaya pemadaman dilakukan oleh tiga helikopter yang melakukan 90 kali pemboman air.
Hingga akhir pemboman air, kondisi di beberapa titik wilayah tersebut berhasil padam, namun ada yang masih berasap.
Lalu wilayah Pampangan, satu helikopter melakukan 20 kali pemboman air dan kondisi karhutla berhasil dipadamkan.
Di Cengal, dua helikopter melakukan 54 kali pemboman air, hingga akhir pemadaman kondisinya masih menyisakan asap.