Rumah singgah ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang menunjang kenyamanan pegawai, seperti pendingin ruangan (AC), dapur, kamar tidur dengan fasilitas lengkap, kamar mandi, televisi, sofa, dan fasilitas pendukung lainnya.
Desain rumah singgah ini juga dirancang dengan mengadopsi arsitektur khas Rumah Adat Sumatera Selatan, yaitu Rumah Limas, yang menjadikan bangunan ini tidak hanya fungsional tetapi juga memiliki nilai estetika budaya.
Hingga saat ini, PT KAI Divre III Palembang telah membangun sembilan rumah singgah yang tersebar di beberapa kabupaten di Sumatera Selatan, seperti Ogan Ilir, Muara Enim, dan Lahat.
BACA JUGA:KAI Sosialisasikan Merdeka dari Kecelakaan di Perlintasan KA
Beberapa stasiun yang sudah dilengkapi dengan rumah singgah di antaranya adalah:
1. Stasiun Payakabung (1 unit)
2. Stasiun Serdang (1 unit)
3. Stasiun Karang Endah (1 unit)
4. Stasiun Gunung Megang (1 unit)
5. Stasiun Muara Gula (1 unit)
6. Stasiun Muaralawai (2 unit)
7. Stasiun Sukacinta (2 unit)
Aida menjelaskan bahwa pembangunan rumah singgah ini akan terus dilanjutkan secara bertahap di stasiun-stasiun terpencil lainnya yang berada dalam wilayah operasional PT KAI Divre III Palembang.
Hal ini dilakukan untuk memastikan seluruh pekerja di daerah terpencil mendapatkan fasilitas yang memadai dan aman.
“Pembangunan rumah singgah ini merupakan bagian dari komitmen kami dalam memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi para pekerja, khususnya di stasiun-stasiun terpencil. Dengan adanya fasilitas ini, kami berharap operasional perusahaan dapat berjalan lebih efisien dan efektif, serta memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat,” tambahnya.