Setelah periode Reformasi, Sofyan Effendi menjadi bupati yang membawa perubahan pada tata kelola pemerintahan yang lebih transparan dan akuntabel.
Ia juga berfokus pada pembangunan infrastruktur daerah dan peningkatan pelayanan publik.
11. Kalamudin Djinab (2003-2008), Wakil Bupati: Hanan Zulkarnain (2003-2008)
Pada masa ini, pembangunan infrastruktur semakin berkembang, terutama di bidang jalan raya, jembatan, dan fasilitas publik lainnya.
Di bawah kepemimpinan Kalamudin, sektor ekonomi mengalami peningkatan pesat.
12. Muzakir Sai Sohar (2009-2018), Wakil Bupati: Nurul Aman (2009-2013)
Muzakir Sai Sohar melanjutkan jejak ayahnya, Muhammad Sai Sohar, dalam memimpin Kabupaten Muara Enim.
Pada masa jabatannya, investasi di bidang energi dan tambang batubara meningkat, membawa pendapatan yang signifikan bagi kabupaten.
13. Ahmad Yani (18 September 2018 - 3 September 2019)
Ahmad Yani berfokus pada pengembangan ekonomi berbasis pertanian dan pemberdayaan masyarakat.
Namun, ia harus menghadapi tantangan hukum yang memaksa mundurnya dari jabatan bupati.
14. Juarsah (4 September 2019 - 16 Februari 2021)
Juarsah yang semula menjabat sebagai Wakil Bupati kemudian menjadi Bupati pada 2020.
Ia berupaya melanjutkan program-program yang telah dirancang oleh pendahulunya.
Namun, masa jabatannya juga berakhir dengan tantangan yang kompleks.
Kabupaten Muara Enim dikenal sebagai salah satu wilayah penghasil batubara terbesar di Sumatera Selatan.