Korban Tewas di Gaza Mencapai 42 Ribu : Satu Tahun Perang Israel !

Selasa 08 Oct 2024 - 08:46 WIB
Reporter : Maryati
Editor : Dahlia

Kondisi di lapangan sangat memprihatinkan, dengan runtuhan bangunan yang memblokir akses ke sejumlah area dan menyebabkan sulitnya evakuasi.

“Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalanan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan.

Perang di Gaza dimulai setelah serangan dari kelompok Hamas terhadap wilayah Israel pada 7 Oktober 2023.

BACA JUGA:Serangan Israel di Gaza Tengah : Jumlah Korban Tewas Meningkat Menjadi 210 Orang

BACA JUGA:Aktivis Pro-Palestina : Tidak Semua Perusahaan Lokal Bebas dari Afiliasi Israel !

Sebagai respons, Israel meluncurkan serangan besar-besaran yang ditujukan untuk menghancurkan infrastruktur militer Hamas, namun dampak serangan ini justru menimpa sebagian besar warga sipil di Jalur Gaza.

Meski Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera, Israel terus melanjutkan serangannya.

Pemerintah Israel beralasan bahwa serangan tersebut merupakan langkah untuk melindungi keamanan negaranya dari ancaman kelompok militan yang berbasis di Gaza.

Namun, dampak dari serangan ini tidak hanya terbatas pada infrastruktur militer Hamas.

Ribuan warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, menjadi korban dalam konflik ini.

Kehidupan sehari-hari di Gaza hancur total, dengan hampir seluruh penduduk wilayah itu mengungsi di tengah-tengah kondisi blokade yang memperparah situasi kemanusiaan.

Jalur Gaza, sebuah wilayah sempit yang dihuni lebih dari dua juta orang, kini mengalami krisis kemanusiaan yang parah.

Blokade yang berlangsung telah memutus akses warga Gaza terhadap pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

PBB dan organisasi kemanusiaan internasional telah mengeluarkan berbagai peringatan tentang potensi bencana kelaparan dan penyakit akibat kurangnya suplai kebutuhan pokok.

Blokade ini telah melumpuhkan sebagian besar fasilitas kesehatan di Gaza.

Rumah sakit kewalahan menangani ribuan korban, sementara persediaan obat-obatan dan alat medis sangat terbatas.

Kategori :