BPBD OKU secara aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya banjir dan tanah longsor, serta langkah-langkah yang perlu diambil jika bencana tersebut terjadi.
Sosialisasi ini meliputi edukasi tentang tanda-tanda awal bencana, seperti perubahan kondisi tanah yang bisa mengindikasikan potensi longsor, serta peningkatan curah hujan yang bisa menyebabkan banjir.
Warga juga diajak untuk mengikuti simulasi penanggulangan bencana yang diadakan oleh pemerintah daerah. Simulasi ini bertujuan untuk melatih masyarakat agar dapat merespons dengan cepat dan tepat ketika bencana benar-benar terjadi.
BACA JUGA:Patut Diacungi Jempol : SMP di OKU Punya Batik Buatan Sendiri !
BACA JUGA:Serahkan Kunci Hasil Bedah Rumah, PEP Limau Field: Ini Mencerminkan Komitmen Perusahaan !
Selain mengaktifkan posko dan melatih masyarakat, dukungan infrastruktur juga sangat penting dalam menghadapi bencana. Pemkab OKU telah berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait untuk memastikan infrastruktur jalan dan jembatan dalam kondisi yang baik. Hal ini penting agar aksesibilitas ke daerah terdampak tidak terhambat jika terjadi banjir atau longsor.
Selain itu, persediaan logistik juga menjadi perhatian utama. Logistik berupa bahan makanan, obat-obatan, dan kebutuhan darurat lainnya telah dipersiapkan oleh BPBD OKU untuk didistribusikan ke posko-posko jika diperlukan.
Bantuan logistik ini akan sangat membantu masyarakat yang terdampak, terutama mereka yang tinggal di wilayah yang terisolasi akibat bencana.
Menurut laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), cuaca ekstrem diperkirakan akan terjadi selama musim pancaroba tahun ini.
BACA JUGA:Geruduk 4 Markas TNI, Kapolres Prabumulih Beri Kado Nasi Tumpeng HUT ke 79 TNI
BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Saksikan Parade dan Defile TNI Bersama Masyarakat
Curah hujan yang tinggi berpotensi meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor, terutama di wilayah yang sudah rentan terhadap bencana.
BMKG juga telah memberikan peringatan dini kepada masyarakat OKU untuk bersiap menghadapi potensi cuaca ekstrem.
Peringatan ini mencakup prediksi intensitas hujan, angin kencang, dan kemungkinan peningkatan volume air sungai.
Dengan adanya peringatan dini ini, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan siap menghadapi berbagai kemungkinan bencana.
BACA JUGA:Musi Banyuasin Bersiap Pertahankan Adipura : Optimisme Menguat di Tengah Tantangan Lingkungan !