KORANPALPOS.COM - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami tekanan signifikan pada perdagangan Senin pagi, 7 Oktober 2024.
Rupiah terdepresiasi hingga 155 poin atau sekitar 1 persen, merosot dari Rp15.485 menjadi Rp15.640 per dolar AS.
Penurunan ini terjadi di tengah solidnya kondisi ketenagakerjaan AS yang membuat mata uang Negeri Paman Sam tersebut semakin kuat.
BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 4 Oktober 2024 : Melemah 97 Poin Menjadi Rp15.429 Terhadap Dolar AS
BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 3 Oktober 2024 : Melemah 65 Poin Menjadi Rp15.333 per Dolar AS
Pergerakan nilai tukar rupiah yang mengalami pelemahan ini diakui oleh sejumlah pengamat pasar sebagai respons terhadap perkembangan ekonomi global.
Terutama terkait data ketenagakerjaan AS serta situasi geopolitik yang semakin memanas di Timur Tengah.
Menurut Ariston Tjendra, seorang pengamat pasar uang, pelemahan rupiah dipicu oleh penguatan dolar AS yang didorong oleh laporan ketenagakerjaan terbaru dari AS.
BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 2 Oktober 2024 : Turun 4 Poin Menjadi Rp15.210 per Dolar AS
BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 27 September 2024 : Menguat 72 Poin Menjadi Rp15.093 per Dolar AS
"Rupiah masih berpeluang melemah terhadap dolar AS hari ini. Indeks dolar AS terlihat bergerak menguat di kisaran 102,40-an pagi ini, di mana di Jumat pagi masih di kisaran 101,70-an," jelas Ariston.
Kondisi ketenagakerjaan AS yang dilaporkan tetap solid menjadi faktor utama penguatan dolar.
Data non-farm payrolls (NFP) yang dirilis Jumat pekan lalu mencatat angka yang lebih tinggi dari ekspektasi, yaitu 254 ribu pada September 2024, naik signifikan dibanding 159 ribu pada bulan sebelumnya.
BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 25 September 2024 : Menguat 80 Poin Menjadi Rp15.187 per Dolar AS
BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 23 September 2024 : Melemah Tipis 3 Poin Menjadi Rp15.153 per Dolar AS !