BACA JUGA:Tumis Jamur Jagung : Resep Lezat dan Bergizi untuk Santapan Sehari-hari
6. Dodol Betawi
Dodol Betawi adalah makanan manis yang terbuat dari ketan, santan dan gula merah yang dimasak dengan cara tradisional selama berjam-jam.
Proses pembuatannya yang memakan waktu dan tenaga membuat makanan ini semakin langka.
Dahulu, dodol Betawi sering disajikan pada acara-acara besar seperti pernikahan atau perayaan Hari Raya Idul Fitri.
BACA JUGA:Salai Tempoyak Khas Lahat : Kuliner Tradisional yang Menggugah Selera
BACA JUGA:Sambal Teri Kacang : Cita Rasa Pedas yang Memikat
Namun, saat ini dodol Betawi lebih sering digantikan oleh makanan manis lainnya yang lebih mudah dan cepat dibuat.
Melihat semakin banyaknya makanan tradisional yang terancam punah banyak pihak kini mulai bergerak untuk melestarikannya.
Beberapa komunitas kuliner dan pemerhati budaya mulai mengadakan acara-acara kuliner yang bertujuan untuk memperkenalkan kembali makanan-makanan tempo dulu kepada masyarakat khususnya generasi muda.
Selain itu, restoran-restoran dan kafe tradisional juga mulai memasukkan kembali makanan-makanan ini ke dalam menu mereka meskipun dalam jumlah yang terbatas.
BACA JUGA:Roti Bluder Kuno : Cita Rasa Legendaris yang Bertahan di Tengah Modernitas
BACA JUGA:Rahasia Kuah Bakso yang Enak: Kunci Kenikmatan Kuliner Indonesia
Namun, pelestarian makanan tradisional ini bukan hanya tanggung jawab komunitas atau restoran melainkan juga masyarakat luas.
Mengajarkan generasi muda tentang pentingnya menjaga warisan kuliner dan mengajak mereka untuk mencoba serta memasak makanan tempo dulu adalah langkah penting untuk memastikan makanan-makanan ini tidak punah.
Dengan begitu, warisan kuliner Indonesia yang kaya dan beragam akan tetap hidup dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Makanan tempo dulu bukan hanya sekedar hidangan tetapi juga bagian dari sejarah dan identitas bangsa yang patut dijaga.*