Kondisi mayat yang ditemukan mengindikasikan bahwa mereka sudah berada di air dalam waktu yang cukup lama.
Polisi segera mengevakuasi mayat-mayat tersebut dan membawa mereka ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab pasti kematian. Hingga berita ini diturunkan, hasil autopsi belum diumumkan kepada publik.
Namun, pihak berwenang memastikan bahwa hasil autopsi akan menjadi salah satu faktor kunci dalam penyelidikan kasus ini.
Peristiwa penemuan mayat di Kali Bekasi ini tidak hanya mengejutkan warga setempat, tetapi juga menarik perhatian pemerintah daerah.
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menyampaikan rasa prihatin mendalam atas kejadian ini dan meminta aparat kepolisian untuk segera menyelesaikan penyelidikan serta memberikan keadilan bagi para korban.
“Kami mendukung penuh upaya polisi dalam menyelidiki kasus ini. Kami berharap kejadian serupa tidak terulang lagi di wilayah Bekasi. Selain itu, pemerintah akan terus bekerja sama dengan kepolisian untuk meningkatkan keamanan di kawasan rawan seperti sekitar Kali Bekasi,” ujar Tri Adhianto dalam pernyataannya.
Selain itu, sejumlah tokoh masyarakat dan organisasi lokal juga menyerukan agar masyarakat lebih waspada dan meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya aktivitas tawuran di wilayah mereka.
Beberapa di antaranya bahkan meminta pemerintah daerah untuk meningkatkan program pembinaan pemuda guna mengurangi potensi terjadinya konflik antar kelompok.
Polisi berjanji akan mengusut tuntas kasus ini dan tidak menutup kemungkinan adanya penambahan tersangka berdasarkan hasil penyelidikan lebih lanjut.
Selain itu, polisi juga akan memperkuat patroli di wilayah-wilayah rawan konflik, termasuk di sekitar Kali Bekasi, guna mencegah kejadian serupa terulang.
"Kami akan terus melakukan penyelidikan mendalam dan memastikan semua pihak yang terlibat dalam kejadian ini diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Kami juga akan meningkatkan patroli di wilayah yang rawan terjadi konflik atau tawuran," pungkas Karyoto.
Kejadian penemuan mayat di Kali Bekasi ini menjadi perhatian luas dan mendorong berbagai pihak, baik dari aparat kepolisian, pemerintah daerah, hingga tokoh masyarakat, untuk bersama-sama mencegah terjadinya konflik di wilayah tersebut.