Musi Banyuasin juga menjadi salah satu kabupaten penting dalam produksi udang budidaya di Sumatera Selatan.
Meskipun produksinya tidak sebesar Banyuasin dan OKI, Musi Banyuasin tetap memberikan kontribusi signifikan dengan total produksi sekitar 45 ton per tahun.
Kabupaten ini telah melakukan upaya peningkatan produksi melalui pengembangan tambak udang dan teknologi budidaya yang lebih modern.
Secara keseluruhan, Sumatera Selatan menempati posisi penting dalam peta produksi udang nasional.
Provinsi ini merupakan salah satu produsen utama udang di Indonesia, dengan total produksi yang terus meningkat setiap tahunnya.
Pada tahun 2016, Sumatera Selatan menempati peringkat keempat dalam produksi udang nasional, dengan total produksi mencapai 54.000 ton.
Hal ini mencerminkan kualitas udang yang dihasilkan provinsi ini, yang mampu bersaing dengan daerah-daerah lain di Indonesia.
Namun, jika dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain seperti Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Timur, dan Lampung, Sumatera Selatan masih memiliki ruang untuk peningkatan.
NTB, misalnya, telah menduduki peringkat teratas dalam produksi udang nasional sejak tahun 2007, dengan total produksi mencapai 105.000 ton.
Jawa Timur juga menjadi pemain utama dengan produksi mencapai 83.000 ton pada tahun 2015, sementara Lampung berhasil memproduksi sekitar 51.000 ton udang pada tahun 2016.
Meskipun demikian, Sumatera Selatan tetap berpotensi besar untuk meningkatkan kapasitas produksinya, terutama melalui pengembangan sektor budidaya udang.
Dengan memanfaatkan lahan tambak yang luas serta teknologi budidaya yang lebih maju, provinsi ini dapat bersaing dengan provinsi-provinsi lain dalam produksi udang nasional.
Selain sebagai penghasil udang, Desa Sungsang juga memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata berbasis kelautan dan perikanan.
Dengan ekosistem mangrove yang masih terjaga dan keanekaragaman hayati yang melimpah, desa ini dapat menawarkan pengalaman wisata yang unik bagi para wisatawan.
Salah satu upaya yang sedang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Banyuasin adalah pengembangan Pelabuhan Tanjung Api-Api, yang diharapkan dapat mendukung sektor pariwisata dan perdagangan di kawasan ini.
Festival kapal nelayan hias yang digelar di Desa Sungsang juga menjadi daya tarik tersendiri.