Produksi udang di Desa Sungsang dibedakan menjadi beberapa kategori, yaitu udang tangkap dari laut dan udang budidaya.
Meski lebih dikenal sebagai daerah penghasil udang tangkap, produksi udang budidaya di Sungsang juga cukup signifikan.
Udang budidaya dihasilkan dari tambak-tambak yang dikelola oleh masyarakat setempat dan berperan penting dalam mendukung perekonomian desa.
BACA JUGA:5 Desa Kaya Raya di Indonesia 2024 dengan Penghasilan Fantastis : Sumatera Selatan tidak Ada !
BACA JUGA:7 Kabupaten Terpadat di Sumatera Selatan 2024 : Tren, Tantangan, dan Harapan !
Selain Desa Sungsang, beberapa kabupaten lain di Sumatera Selatan juga berkontribusi besar dalam produksi udang, khususnya dari sektor budidaya.
Kabupaten Banyuasin, Ogan Komering Ilir, dan Musi Banyuasin merupakan tiga wilayah utama yang menjadi pusat produksi udang budidaya di provinsi ini.
1. Kabupaten Banyuasin
Selain Desa Sungsang, Kabupaten Banyuasin secara keseluruhan menjadi daerah penghasil udang budidaya terbesar di Sumatera Selatan.
Pada tahun 2022, kabupaten ini mampu menghasilkan sekitar 11.321 ton udang dari sektor budidaya.
Dengan dukungan dari lahan tambak yang luas dan ekosistem perairan yang mendukung, Kabupaten Banyuasin berhasil mempertahankan posisinya sebagai produsen utama udang budidaya di provinsi ini.
2. Ogan Komering Ilir (OKI)
Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menempati urutan kedua dalam produksi udang budidaya di Sumatera Selatan.
Pada tahun 2022, OKI berhasil memproduksi sekitar 4.488 ton udang.
Keberhasilan ini didorong oleh pengembangan tambak udang yang terus dilakukan di berbagai wilayah OKI, yang secara geografis juga berada di kawasan pesisir dan memiliki akses langsung ke perairan laut.
3. Musi Banyuasin