Hati yang sakit tidak memiliki ketenangan, qana’ah, atau tawakkal. Hati yang sehat merasakan manisnya iman dan ketenangan, seperti yang difirmankan Allah dalam QS. Al-Fath: 4.
7. Kurang Ibadah
Allah berjanji bahwa orang yang memperbanyak ibadah akan merasakan kecukupan dan tidak akan ditimpa kefakiran.
Sebaliknya, yang tidak meluangkan waktunya untuk ibadah akan terus disibukkan dengan urusan dunia dan tetap merasa kekurangan (HR. Ahmad).
8. Terus Mengeluh dan Menginginkan Apa yang Tidak Dimiliki
Orang yang terlalu fokus pada apa yang tidak dimilikinya akan kehilangan rasa syukur atas nikmat yang telah ia terima, menyebabkan dirinya merasa terus-menerus miskin.
BACA JUGA:Saat Dunia Mengalihkan Perhatian, Kematian Datang Tanpa Peringatan
BACA JUGA:Tiga Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat: Jangan Lewatkan!
9. Tidak Mengendalikan Nafsu
Nafsu yang tidak terkendali akan selalu mendorong seseorang untuk menginginkan lebih banyak, hingga ia lupa pada apa yang telah Allah berikan. Hal ini menyebabkan rasa kekurangan terus berlanjut.
10. Takut Kehilangan Harta
Ketakutan akan kehilangan harta atau kemiskinan sering kali membuat seseorang merasa miskin, meskipun ia memiliki banyak kekayaan. Ini adalah tipu daya setan yang menjauhkan manusia dari rasa syukur dan ketenangan.
Seseorang akan senantiasa merasa miskin jika hatinya tidak qana'ah dan dipenuhi dengan ambisi duniawi. Semoga kita bisa selalu bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan, baik yang kecil maupun yang besar, dan senantiasa menjadikan akhirat sebagai tujuan utama.