Konflik antara manusia dan gajah sering terjadi, terutama ketika gajah memasuki wilayah pertanian, yang sering kali berujung pada pembunuhan gajah.
Selain itu, perburuan gajah untuk diambil gadingnya juga menjadi ancaman serius.
Meski telah ada berbagai upaya konservasi, seperti Suaka Margasatwa Padang Sugihan, habitat gajah sumatera terus mengalami penyusutan yang signifikan.
Upaya konservasi gajah sumatera di Sumatera Selatan telah dilakukan melalui beberapa program, termasuk penetapan kawasan suaka margasatwa dan restorasi ekosistem.
Misalnya, Hutan Harapan yang dikelola oleh PT. REKI merupakan salah satu inisiatif penting untuk menjaga kelangsungan hidup gajah sumatera di hutan dataran rendah yang tersisa di wilayah ini.
Namun, upaya ini perlu diperkuat dengan kebijakan yang lebih tegas dalam melindungi habitat gajah dari perambahan dan pembalakan liar.
Selain itu, keterlibatan masyarakat setempat juga penting dalam mengurangi konflik antara manusia dan gajah.
Kesimpulannya, keberadaan gajah sumatera di Sumatera Selatan sangat bergantung pada keberhasilan upaya konservasi yang berkelanjutan.
Jika langkah-langkah yang lebih tegas tidak diambil, kita mungkin akan kehilangan salah satu spesies ikonik Sumatera ini dalam waktu dekat.
Dengan terus memantau populasi gajah dan melindungi kantong-kantong habitatnya, ada harapan bahwa generasi mendatang masih bisa menyaksikan gajah sumatera berkeliaran di hutan-hutan Sumatera Selatan.