Hutan Mesuji berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dengan luas 64.712 hektar dan ketinggian 0 hingga 15 meter di atas permukaan laut.
Kawasan ini berada di bawah pengelolaan perusahaan HTI PT. Bumi Mekar Hijau (BMH), yang merupakan bagian dari Sinarmas Group.
Sayangnya, sebagian besar kawasan hutan ini telah terdegradasi, didominasi oleh hutan tanaman dan semak belukar, dengan ekosistem alami yang tersisa hanya sekitar 754 hektar.
Di wilayah ini hanya ditemukan tiga individu gajah sumatera, yang menunjukkan betapa cepatnya penurunan populasi gajah di wilayah tersebut.
6. Hutan Saka Gunung Raya Kabupaten OKU Selatan
Hutan Saka Gunung Raya terletak di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dengan luas 75.883 hektar. Kawasan ini terdiri dari Hutan Lindung Saka, Hutan Produksi Saka, dan Suaka Margasatwa Gunung Raya.
Penelitian menemukan lima individu gajah sumatera di kawasan ini, yang menghadapi ancaman serius akibat pembalakan liar dan alih fungsi lahan.
7. Hutan Suban Jeriji Kabupaten Muaraenim
Hutan Suban Jeriji berada di Kabupaten Muara Enim dan Ogan Komering Ulu dengan luas 138.542 hektar. Wilayah ini terdiri dari hutan tanaman dan lahan pertanian.
Penelitian di kawasan ini tidak menemukan individu gajah sumatera, yang mengindikasikan bahwa spesies ini mungkin telah punah dari wilayah tersebut.
8. Hutan Sugihan-Simpang Heran Kabupaten OKI
Hutan Sugihan-Simpang Heran mencakup area seluas 631.953 hektar yang terletak di Kabupaten Banyuasin dan Ogan Komering Ilir.
Kawasan ini terdiri dari Suaka Margasatwa Padang Sugihan dan Hutan Produksi Simpang Heran Beyuku, yang merupakan habitat alami gajah sumatera.
Peneliti menemukan antara 15 hingga 52 gajah sumatera, baik yang liar maupun yang jinak, di kawasan ini.
Populasi gajah sumatera di Sumatera Selatan diperkirakan hanya mencapai sekitar 200 individu.
Ancaman utama terhadap populasi ini adalah perambahan habitat akibat pembalakan liar, alih fungsi lahan menjadi perkebunan dan pertanian, serta fragmentasi habitat.