Serambe memiliki nilai pendidikan yang mendalam, karena di dalam syair-syairnya terkandung pesan-pesan kehidupan, seperti pentingnya kejujuran, kerja keras, dan saling menghormati.
Tradisi ini juga menjadi salah satu bentuk cara masyarakat Banyuasin dalam mempertahankan identitas budaya mereka di tengah arus globalisasi.
4. Selamatan Tolak Belek: Tradisi Penuh Makna bagi Anak yang Baru Lahir
Selamatan Tolak Belek adalah tradisi selamatan yang diadakan untuk menyambut kelahiran seorang anak di Banyuasin.
Tradisi ini bertujuan untuk memperkenalkan anak yang baru lahir kepada masyarakat sekitar dan juga sebagai upaya meminta keselamatan dan keberkahan bagi anak tersebut.
Selain itu, dalam acara ini juga dipasang penangkal marabahaya untuk melindungi sang anak dari hal-hal buruk.
Tradisi ini menunjukkan betapa masyarakat Banyuasin sangat menghargai setiap anggota baru dalam keluarga dan komunitas.
Prosesi adat ini dilakukan dengan penuh doa dan harapan agar anak tersebut tumbuh sehat dan sejahtera, baik secara fisik maupun spiritual.
5. Meso Sembakai: Mantra Kesusastraan yang Masih Dilestarikan
Tradisi Meso Sembakai adalah salah satu bentuk kesastraan lama yang masih dipertahankan hingga kini.
Mantra ini memiliki fungsi sakral dan kerap digunakan dalam upacara-upacara adat tertentu.
Warisan budaya ini merupakan salah satu aset penting dalam khazanah kesenian Banyuasin, yang menonjolkan kekayaan tradisi lokal.
Seiring berkembangnya zaman, meskipun tradisi ini mulai terpinggirkan oleh modernitas, namun beberapa masyarakat Banyuasin masih menjaga dan melestarikannya.
Meso Sembakai juga memberikan pesan-pesan moral kepada masyarakat, terutama dalam hal spiritualitas dan hubungan manusia dengan alam.
6. Senjang: Seni Sastra Lisan yang Sarat Pesan Moral
Seni Senjang merupakan salah satu bentuk seni sastra lisan yang populer di Banyuasin.