Kurangnya dokumentasi dan promosi terhadap tradisi dan budaya juga menjadi masalah utama.
Banyak tradisi yang masih diwariskan secara lisan, tanpa adanya upaya untuk mendokumentasikan secara tertulis atau melalui media modern.
Hal ini membuat beberapa warisan budaya rentan hilang seiring berjalannya waktu.
Kekayaan budaya Banyuasin juga membuka peluang besar dalam sektor pariwisata.
Dengan mengembangkan dan mempromosikan tradisi-tradisi lokal seperti Timbang Kepala Kerbau, Festival Sedulang Setudung, dan Senjang, Banyuasin dapat menarik wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri.
Pengembangan pariwisata budaya ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, tetapi juga menjadi cara yang efektif untuk melestarikan warisan budaya Banyuasin.
Dengan melibatkan masyarakat lokal dalam industri pariwisata, tradisi dan adat istiadat yang ada dapat tetap hidup dan diwariskan kepada generasi mendatang.
Kabupaten Banyuasin memiliki kekayaan yang luar biasa, baik dari segi budaya maupun sumber daya alam.
Tradisi-tradisi yang masih hidup, potensi ekonomi dari sektor pertanian dan kehutanan, serta semangat masyarakat dalam menjaga warisan budaya mereka menjadi modal penting bagi Banyuasin untuk terus berkembang.
Dengan dukungan pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat, Banyuasin memiliki peluang besar untuk menjadi salah satu kabupaten terkemuka di Sumatera Selatan.