Selain lima perusahaan di atas, ada beberapa perusahaan lain yang juga memiliki kapasitas produksi batu bara besar dan berperan penting dalam industri batu bara Indonesia:
1. PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS)
Perusahaan ini merupakan bagian dari Sinar Mas Group dan berhasil memproduksi 31,7 juta ton batu bara hingga kuartal III tahun 2023.
GEMS terus memperkuat posisinya di pasar batu bara domestik dan internasional dengan peningkatan efisiensi operasional.
2. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA)
DSSA, juga bagian dari Sinar Mas Group, memproduksi 20,4 juta ton batu bara sepanjang semester pertama 2023.
DSSA dikenal sebagai salah satu perusahaan yang fokus pada integrasi vertikal, dengan kepemilikan pembangkit listrik yang menggunakan batu bara sebagai bahan bakar.
Dengan cadangan batu bara yang melimpah, Indonesia diprediksi akan terus menjadi pemain utama dalam industri batu bara global.
Namun, industri ini juga dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk perubahan regulasi terkait penggunaan energi fosil, peningkatan biaya produksi, serta fluktuasi harga batu bara di pasar internasional.
Di sisi lain, ada peluang besar bagi perusahaan tambang untuk beralih ke sektor energi terbarukan seiring dengan meningkatnya kesadaran global terhadap isu perubahan iklim.
Beberapa perusahaan batu bara besar di Indonesia, seperti Adaro dan Bukit Asam, sudah mulai berinvestasi dalam proyek-proyek energi terbarukan.
5 perusahaan batu bara terbesar di Indonesia yakni PT Adaro Energy Tbk, PT Bumi Resources Tbk, PT Bayan Resources Tbk, PT Bukit Asam Tbk, dan PT Kideco Jaya Agung, memainkan peran kunci dalam perekonomian Indonesia.
Dengan dukungan dari pemerintah dan peningkatan efisiensi operasional, perusahaan-perusahaan ini diharapkan mampu mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di sektor energi Indonesia.