Dalam situasi seperti ini, pendampingan psikologis yang menyeluruh sangat penting untuk membantu korban mengatasi trauma dan membangun kembali kesejahteraan mental mereka.
Ria menjelaskan bahwa pendekatan yang komprehensif melibatkan terapi individu dan dukungan berkelanjutan dari keluarga serta komunitas.
“Langkah-langkah itu diharapkan dapat mendukung proses pemulihan korban dan membantu mereka menghadapi masa depan dengan lebih baik,” katanya.
Terapi yang tepat dan dukungan emosional yang kuat diharapkan dapat memfasilitasi pemulihan korban dari trauma dan membantu mereka membangun kembali rasa percaya diri serta kesejahteraan emosional.
Kasus kekerasan seksual yang terjadi di Jember mencerminkan kebutuhan mendesak akan perhatian dan penanganan psikologis yang tepat bagi korban.
Ria menyoroti bahwa penanganan yang efektif tidak hanya melibatkan aspek psikologis tetapi juga memerlukan sistem hukum yang responsif dan efektif untuk menangani kasus-kasus serupa di masa depan.
“Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya penanganan psikologis yang tepat dan sistem hukum yang responsif untuk kasus kekerasan seksual terhadap anak,” ujarnya.
Ria berharap agar ada peningkatan dalam sistem penanganan kasus kekerasan seksual, baik dari segi hukum maupun dukungan psikologis, agar korban dapat menerima perlindungan dan pemulihan yang sesuai.
Kekerasan seksual terhadap anak merupakan masalah serius yang memerlukan perhatian khusus dari berbagai pihak.
Penanganan psikologis yang efektif, dukungan keluarga yang kuat, dan sistem hukum yang responsif adalah kunci untuk membantu korban mengatasi trauma dan memulai proses pemulihan.
Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan korban kekerasan seksual dapat menemukan jalan menuju kesejahteraan emosional dan psikologis yang lebih baik di masa depan.