Bank Mandiri Perkirakan Inflasi Domestik Akhir 2024 Capai 2,78 Persen

Rabu 04 Sep 2024 - 15:56 WIB
Reporter : Echi
Editor : Zen Kito

Deflasi Agustus 2024 dipengaruhi oleh penurunan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,52 persen (mom).

Selain itu, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan juga mengalami deflasi sebesar 0,02 persen (mom).

Penurunan harga pada kelompok-kelompok ini menunjukkan adanya perbaikan pasokan dan penurunan permintaan konsumen terhadap barang-barang tersebut.

BACA JUGA:Pengumuman Penting! Dapatkan Saldo DANA Gratis Rp125 Ribu Langsung Cair, Tanpa Verifikasi KTP!

BACA JUGA:Segera Klaim! Dapatkan Saldo DANA Gratis Hingga Rp400 Ribu Hari Ini Selasa, 3 September 2024 dengan Mudah

Di sisi lain, inflasi tertinggi pada Agustus 2024 terjadi pada kelompok pendidikan yang tumbuh sebesar 0,65 persen (mom), seiring dengan dimulainya tahun ajaran baru.

Kenaikan ini mencerminkan peningkatan biaya pendidikan yang menjadi salah satu faktor pendorong inflasi bulanan.

Secara tahunan, inflasi pada Agustus 2024 tercatat sebesar 2,12 persen (yoy), sedikit lebih tinggi dibandingkan ekspektasi pasar yang sebesar 2,10 persen (yoy).

Namun, angka ini lebih rendah dari inflasi pada Juli 2024 yang mencapai 2,13 persen (yoy).

Data ini mengindikasikan bahwa meskipun inflasi bulanan mengalami penurunan, tekanan inflasi tahunan tetap ada dan perlu diwaspadai.

Dalam menghadapi risiko inflasi, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, untuk mengendalikan inflasi, terutama di sektor pangan.

Salah satu inisiatif yang dilakukan adalah Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), yang bertujuan untuk mewujudkan stabilitas harga dan ketahanan pangan nasional.

Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, menyatakan bahwa koordinasi dan sinergi pengendalian inflasi harus diperkuat untuk menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan.

"Kita perlu memperkuat koordinasi dan sinergi pengendalian inflasi dalam menjaga stabilitas harga dan membangun ketahanan pangan guna memitigasi risiko inflasi ke depan utamanya dari sisi pasokan, yaitu gangguan produksi akibat bencana alam dan faktor musiman serta kendala distribusi," kata Destry di Jakarta, Jumat (17/5/2024).

Destry menambahkan bahwa inovasi dalam pengendalian inflasi pangan perlu dioptimalkan, baik dari sisi hulu maupun hilir.

Pengendalian dari hulu mencakup peningkatan produktivitas pangan melalui berbagai program pertanian, sementara di sisi hilir, perluasan jangkauan distribusi menjadi fokus utama untuk memastikan stabilitas pasokan dan harga di pasar.

Kategori :