Afrika memiliki segudang potensi, baik di bidang perdagangan, investasi, hingga kerja sama energi.
Kadir berpesan bahwa sudah saatnya Indonesia melakukan reorientasi dengan melihat Afrika sebagai untapped potential atau potensi yang belum dimanfaatkan.
Sudah waktunya bagi Indonesia untuk merangkul Afrika dan mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.
Dilatarbelakangi oleh semangat tersebut, IAF ke-2 digelar guna memperluas kerja sama dengan negara-negara Afrika setelah IAF pertama digelar pada 2018.
Kadir memperkirakan nilai total kerja sama Indonesia dengan negara-negara Afrika pada Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 mencapai 3,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp53,9 triliun.
Angka tersebut mengalami peningkatan yang signifikan apabila dibandingkan dengan 586,56 juta dolar Amerika (sekitar Rp9,04 triliun) yang dicapai pada IAF pertama.
Berbagai bentuk kerja sama yang direncanakan oleh Indonesia bersama negara-negara di kawasan Afrika merupakan wujud nyata dari komitmen Indonesia dalam berkontribusi mewujudkan perdamaian dan keadilan dunia, sebagaimana yang termaktub di dalam konstitusi.
Tak hanya memenuhi kepentingan nasionalnya, Indonesia juga memastikan bahwa kerja sama yang dijalin dengan negara-negara Afrika dapat meningkatkan kesejahteraan bersama.
Dari Indonesia, untuk dunia. (ant)