Bengkoang secara alami mengandung serat tinggi, yang penting untuk diet sehat namun dapat menyebabkan efek samping pencernaan jika dikonsumsi dalam jumlah besar secara tiba-tiba.
Konsumsi serat yang berlebihan dalam waktu singkat dapat menyebabkan sakit perut dan sembelit.
Untuk mengurangi kemungkinan ini, tingkatkan asupan serat secara bertahap dan pertimbangkan untuk memasak bengkoang agar serat lebih mudah dicerna.
Selain itu, tanaman bengkoang mengandung toksin organik yang larut dalam lemak, yaitu rotenone, yang terutama terkonsentrasi di bagian daun dan batang.
Rotenone memiliki potensi terkait dengan perkembangan penyakit Parkinson.
Namun, akar bengkoang yang dikupas umumnya aman untuk dikonsumsi, termasuk oleh anak-anak.
Rotenone bekerja pada tingkat sel dengan menghambat beberapa enzim metabolik, dan selain itu, sering digunakan sebagai insektisida lingkungan dan racun ikan.*