Dalam upaya ini, BRI tidak hanya fokus pada penyaluran kredit tetapi juga memberikan pendampingan kepada para pelaku usaha.
Pendampingan tersebut mencakup pelatihan manajemen usaha, keuangan, serta pemasaran produk.
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa para penerima KUR dapat mengelola dan memanfaatkan kredit tersebut dengan baik, sehingga usaha mereka dapat berkembang dan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.
BACA JUGA:BRI Salurkan KUR Capai Rp76,4 T : Berikut Syarat dan Cara Pengajuan KUR BRI !
KUR merupakan program pembiayaan bersubsidi yang dicanangkan oleh pemerintah dengan tujuan utama meningkatkan akses pembiayaan kepada UMKM.
Kredit ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti modal kerja, investasi, atau pengembangan usaha.
Kusdinar menjelaskan bahwa KUR ritel ditujukan untuk pengusaha kalangan menengah yang memiliki potensi untuk membayar cicilan dengan bunga flat atau anuitas setara.
"Bagi masyarakat atau pelaku usaha yang ingin mengajukan KUR ritel, mereka harus memiliki agunan atau jaminan sebagai syarat," tambahnya.
Sementara itu, KUR mikro disalurkan kepada debitur yang memiliki usaha produktif dengan plafon kredit maksimal hingga Rp50 juta per debitur.
Jangka waktu pengembalian KUR mikro bervariasi, dengan jangka waktu maksimal empat tahun untuk kredit modal kerja dan lima tahun untuk kredit investasi.
Sebelumnya, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumsel dan Babel, Arifin Susanto, mengungkapkan bahwa penyaluran KUR di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) selama semester I 2024 mencapai Rp40,9 triliun.
"Realisasi KUR ini mengalami pertumbuhan sebesar 58,56 persen secara year to date (ytd)," kata Arifin.
Penyaluran KUR di Sumatera Selatan tercatat mencapai Rp11,9 triliun, dengan pertumbuhan sebesar 57,24 persen.
Di Kepulauan Bangka Belitung, KUR yang disalurkan mencapai Rp2,24 triliun dengan pertumbuhan 56,82 persen, sementara di Lampung, penyaluran KUR mencapai Rp13,2 triliun dengan pertumbuhan 58,26 persen.
Provinsi Jambi mencatat penyaluran KUR sebesar Rp8,71 triliun dengan pertumbuhan 61,74 persen, dan Bengkulu sebesar Rp4,83 triliun dengan pertumbuhan 57,81 persen.