Setelah itu, ikan direndam dalam larutan garam selama beberapa jam hingga beberapa hari, tergantung pada keinginan tingkat keasinan yang diinginkan.
BACA JUGA:Mengenal Mayones: Saus Krim Klasik yang Populer di Seluruh Dunia
BACA JUGA:Takoyaki: Hidangan Khas Jepang yang Mendunia
Selama proses perendaman, garam akan meresap ke dalam daging ikan, yang selain memberikan rasa asin, juga berfungsi sebagai pengawet alami.
Setelah perendaman, ikan dijemur di bawah sinar matahari hingga kering. Proses penjemuran ini bisa memakan waktu satu hingga dua hari, tergantung cuaca.
Setelah ikan benar-benar kering, ikan asin peda siap untuk dikonsumsi atau disimpan dalam jangka waktu yang lama.
Selain memiliki rasa yang lezat, ikan asin peda juga kaya akan nutrisi.
Ikan kembung sebagai bahan dasar ikan asin peda dikenal memiliki kandungan protein yang tinggi, omega-3, serta berbagai vitamin dan mineral.
Omega-3 yang terdapat pada ikan kembung sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung, meningkatkan fungsi otak, serta mengurangi risiko penyakit kronis.
Namun, perlu diingat bahwa kandungan garam yang tinggi pada ikan asin peda juga bisa menjadi tantangan bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
Garam yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko penyakit jantung.
Oleh karena itu, disarankan untuk mengonsumsi ikan asin peda dalam porsi yang wajar.
Ikan asin peda telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya makan masyarakat Indonesia.
Di berbagai daerah, ikan asin peda sering dijadikan lauk pendamping nasi hangat, sambal, dan lalapan.
Kombinasi rasa asin dari ikan peda dengan pedasnya sambal dan segarnya lalapan menciptakan harmoni rasa yang disukai banyak orang.
Tidak hanya di rumah-rumah, ikan asin peda juga sering ditemukan di berbagai warung makan dan restoran tradisional.