PALEMBANG, KORANPALPOS.COM - Sumatera Selatan (Sumsel) dikenal sebagai salah satu provinsi di Indonesia dengan keanekaragaman hasil pertanian yang melimpah.
Berbagai komoditas unggulan dihasilkan dari tanah Sumsel, dan salah satu yang paling penting adalah cabai.
Cabai tidak hanya menjadi bahan pokok dalam berbagai masakan sehari-hari masyarakat Sumsel, tetapi juga memiliki peran signifikan dalam menentukan harga pasar dan perekonomian lokal.
BACA JUGA:10 Kota dengan Biaya Hidup Murah di Indonesia : Pilihan Ekonomis untuk Pekerja dan Pelajar !
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022, produksi cabai di Sumsel mencapai 349.579 kuintal.
Angka ini menunjukkan betapa vitalnya sektor pertanian cabai di provinsi ini. Meskipun demikian, distribusi produksi cabai di Sumsel ternyata tidak merata.
Beberapa daerah yang memiliki reputasi sebagai kawasan pertanian subur, seperti Pagaralam dan Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, justru tidak menjadi penghasil cabai terbesar.
BACA JUGA:6 Kabupaten Penghasil Karet Terbesar di Sumatera Selatan 2024 : Fakta dan Data Terbaru !
BACA JUGA:7 Kota Paling Nyaman Jadi Tempat Tinggal di Indonesia 2024 : Juaranya Bukan Bandung !
Misalnya, Pagaralam yang terkenal dengan kesegaran udara dan keindahan Gunung Dempo, hanya memproduksi 15.725 kuintal cabai pada tahun 2022.
Sementara itu, OKU Selatan mencatat produksi sebanyak 8.687 kuintal.
Jumlah ini jauh lebih rendah dibandingkan beberapa kabupaten lain yang mungkin tidak begitu dikenal sebagai sentra produksi cabai, tetapi berhasil mencatatkan hasil yang signifikan.
BACA JUGA:5 Kabupaten dan Kota Lumbung Salak di Sumatera Selatan 2024 : Juaranya Bukan Lubuklinggau !
BACA JUGA:5 Kabupaten Penghasil Ubi Kayu Terbesar di Sumatera Selatan 2024 : Juaranya Bukan OKU Timur !