Pada saat ditemukan, jasad korban dalam kondisi terikat dengan kabel dan diberi pemberat berupa batu ulekan.
Hal ini menunjukkan adanya upaya dari pelaku untuk menyembunyikan jejak dengan cara menenggelamkan tubuh korban.
Selain itu, ditemukan pula luka tusukan di dada sebelah kanan dan leher, yang menjadi indikasi kuat bahwa korban tewas akibat kekerasan.
BACA JUGA:Polisi Buru 3 Pelaku Perampokan Sadis Bersenjata Api di Ogan Ilir : Mobil Korban Belum Ditemukan !
BACA JUGA:Diduga Hendak Nyalip IRT Tabrak Bodi Truk, Begini Kondisinya Pasca Kecelakaan!
Setelah mengidentifikasi korban dan menghubungi pihak keluarga, polisi akhirnya berhasil mengungkap identitas korban.
Keluarga korban yang mengetahui peristiwa ini segera melaporkan hilangnya Ita Anggraini kepada pihak berwenang.
Kasus ini mulai menemui titik terang setelah penyelidikan intensif yang dilakukan oleh pihak kepolisian.
Pada Selasa malam, 20 Agustus 2024, Satuan Reskrim Polres Ogan Ilir berhasil menangkap pelaku yang diduga kuat terlibat dalam pembunuhan ini.
Pelaku tersebut diketahui bernama Akmaludin (51), warga Desa Tanjung Seteko, Indralaya.
Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir, AKP Muhammad Ilham, menjelaskan bahwa pelaku berhasil diamankan tanpa perlawanan.
Dalam pengakuannya, Akmaludin mengungkapkan bahwa pembunuhan ini dilatarbelakangi oleh rasa sakit hati akibat perkataan korban yang dianggap menyinggung perasaannya.
Diketahui, antara pelaku dan korban telah menjalin hubungan asmara selama kurang lebih tiga tahun.
“Pelaku merasa sakit hati karena perkataan korban yang dianggap menyinggung. Motif pembunuhan ini murni dipicu oleh emosi pelaku yang tidak terkendali,” ungkap AKP Ilham dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu, 21 Agustus 2024.
Berdasarkan hasil penyelidikan, peristiwa pembunuhan ini terjadi pada Sabtu malam, 17 Agustus 2024, sekitar pukul 23.30 WIB.
Ita Anggraini dibunuh di sebuah perkebunan yang tidak jauh dari kediaman pelaku di Desa Tanjung Seteko, Indralaya.