Pengunduran diri Babah Alun dari dunia politik juga dipicu oleh pandangannya terhadap dinamika politik yang ia anggap 'terlalu keras dan kasar'.
Menurutnya, karakter politik saat ini tidak sesuai dengan kepribadiannya yang mengedepankan pendekatan damai dan penuh kasih.
"Saya tidak ingin main kasar dan saya tidak ingin main keras," tegasnya.
BACA JUGA:Duel Seru HDCU Vs Matahati di Pilkada Sumsel 2024 : Faktor Patron Jadi Penentu !
BACA JUGA:Demokrat Resmi Dukung Pasangan Bacagub dan Bacawagub di 5 Provinsi
Meskipun pengunduran dirinya bertepatan dengan pengunduran diri Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar, Babah Alun menampik bahwa keputusannya dipengaruhi oleh langkah Airlangga.
Ia menjelaskan bahwa rencana pengunduran dirinya sudah ada sejak Juli 2024, dan kebetulan saja momen tersebut bertepatan dengan pengunduran diri Airlangga.
"Momentumnya saya pas bersamaan. Akan tetapi, kalau mundurnya niatnya sudah mulai dari Juli kemarin," ujarnya.
Berikut adalah isi lengkap surat pengunduran diri Babah Alun yang ia sampaikan kepada pimpinan DPP Partai Golkar:
Bandung, 11/8/2024
Kepada Yth,
Pimpinan DPP Golkar
di tempat
Ass wrwb
Bersama surat ini saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama: M Jusuf Hamka